Mereka yang Ramaikan Aksi saat Sidang MK Sengketa Pilpres 2019

Tak hanya superhero, pagelaran seni Betawi juga nampak disajikan oleh massa aksi saat sidang MK sengketa Pilpres 2019.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 18 Jun 2019, 18:29 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2019, 18:29 WIB
Serukan Perdamaian, Para Superhero Berjalan Datangi Gedung MK
Sejumlah massa mengenakan baju superhero melakukan aksi berjalan dari Patung Kuda menuju gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2019). Dalam aksinya mereka menyerukan perdamaian. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sidang lanjutan sengketa Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) digelar pada hari ini, Selasa (18/6/2019).

Sidang MK sengketa Pilpres 2019 hari ini beragendakan mendengarkan jawaban dari termohon.

"Pemeriksaan persidangan namanya. Mulai jam 09.00 WIB agendanya mendengarkan jawaban termohon, pihak terkait, dan keterangan Bawaslu. Agendanya itu," kata Kabag Humas MK Fajar Laksono.

Massa aksi pun berdatangan. Mereka melakukan demonstrasi di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Namun lucunya, beberapa orang dengan kostum superhero membentangkan slogan-slogan perdamaian. Mereka melakukan aksi damai sembari memegang banner dengan tulisan "Jakarta Damai" dan juga "#Koalisi Indonesia Rukun".

Tak hanya superhero, pagelaran seni Betawi juga nampak disajikan oleh massa aksi.

Berikut massa aksi 'tak biasa' saat sidang MK sengketa Pilpres 2019 dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1. Superhero

Serukan Perdamaian, Para Superhero Berjalan Datangi Gedung MK
Sejumlah massa berpose mengenakan baju superhero melakukan aksi sebelum berjalan dari Patung Kuda menuju gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2019). Dalam aksinya mereka menyerukan perdamaian. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Di luar tempat persidangan yang digelar di Gedung Mahkamah Konstitisi (MK), Selasa (18/6/2019), tepatnya di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, beberapa orang dengan kostum superhero membentangkan slogan-slogan perdamaian.

Terlihat mereka memegang banner dengan tulisan "Jakarta Damai" dan juga "#Koalisi Indonesia Rukun". Ada pula Gatot Kaca yang memegang banner "#Rusuh No, Damai Yes..."

Tidak diketahui dari aliansi mana massa superhero itu. Mereka datang sekitar pukul 10.30 WIB, setelah massa dari aliansi lain menggelar aksi di sana.

Mereka tidak lama berada di sana. Belum genap 30 menit mereka sudah membubarkan diri sesaat setelah massa dari Ikatan Keluarga Besar Universitas Indonesia (IKB UI) dan Komunitas Indonesia Berdaulat (KIBAR) yang juga menggelar demonstrasi di sana membubarkan diri.

 


2. Ondel-Ondel

Sejumlah orang menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Selasa (18/6/2019).
Sejumlah orang menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Selasa (18/6/2019). (Liputan6.com/Yopi Makdori)

Sementara itu, terdapat aksi demonstrasi di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat. Mereka menamakan diri Ikatan Keluarga Besar Universitas Indonesia (IKB UI) dan Komunitas Indonesia Berdaulat (KIBAR). Mereka diketahui menggelar demonstrasi sejak pukul 9.00 WIB.

Mereka membentangkan slogan "Aksi Ini Bukan Bela Prabowo. Aksi Ini Bela Kedaulatan Rakyat. Kembalikan Kedaulatan Rakyat dari Perampok Suara Rakyat".

Terlihat pula slogan "We Stands for Honest and Fair Constitutional Court Judges" yang diangkat oleh beberapa peserta aksi.

Aksi tersebut dikemas dengan pagelaran seni khas Betawi. Terlihat juga sepasang Ondel-Ondel dalam aksi tersebut. Selain menunjukkan Ondel-Ondel, aksi itu juga disertai dengan iringan musik khas Betawi.

Peserta aksi yang terdiri dari bapak-bapak serta emak-emak ini menggunakan atribut serba kuning. Dengan menggunakan rompi kuning mereka membawa berbagai macam tulisan. Salah satunya yaitu mendukung konstitusi.

Mereka mengklaim tidak mendukung paslon 01 yaitu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kami ingin mengawal keputusan MK, tegas dalam mengambil sikap. Untuk menenggakan supaya negara RI ini tidak pecah. Jadi kami ingin republik Indonesia ini berdaulat, tidak ingin dijajah asing, aseng," kata Koordinator Lapangan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat, Buyung Ishak ketika ditemui di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2019).

Buyung yang mengklaim alumni jurusan Hukum angkatan 1973 tersebut ingin Indonesia jadi negara yang berdaulat. Dan berharap hakim MK bisa menghormati keadilan.

"Tidak lain tidak bukan agar Indonesia menjadi bangsa yang kembali rekat bermartabat dunia. Kami bukan dari 01/02 kami adalah mewakili rakyat Indonesia yang dipegang oleh rakyat," ungkap Buyung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya