Jimly Asshiddiqie: Rekonsiliasi Probowo-Jokowi Tidak Perlu Dipaksakan

Dia menilai Prabowo akan bertemu Jokowi. Tetapi pertemuan tersebut menurut Jimly bukan syarat dari rekonsiliasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2019, 23:21 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2019, 23:21 WIB
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie
Ketum ICMI, Jimly Asshiddiqie memberikan pernyataan pers dalam diskusi bersama media di Jakarta, Rabu (9/8). Dalam kesempatan itu, Jimly juga mengecam aksi main hakim sendiri dengan membakar hidup-hidup seorang pria di Bekasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menilai rekonsiliasi antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Terpilih Joko Widodo tidak perlu dipaksakan. Menurut Jimly pihak Prabowo maupun Jokowi sudah menerima keputusan MK dan hasil dari KPU.

"Saya rasa untuk rekonsiliasi alamiah saja kita harus mengelola tidak usah dipaksakan toh semua sudah menerima," kata Jimly usai membuka halal bihalal bertema 'Rekonsiliasi untuk Bangsa' Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2019) malam.

Dia menilai Prabowo akan bertemu Jokowi. Tetapi pertemuan tersebut menurut Jimly bukan syarat dari rekonsiliasi. Yang terpenting saat ini, kata dia yaitu pendukung Jokowi dan Prabowo bersatu kembali serta menghormati putusan MK.

"Yang jauh lebih penting bagi kita bagaimana mengelola perbedaan itu sampai 5 tahun bisa saja itu sakitnya masih ada jadi udah kita saling menghormati saja," ungkap Jimly.

Jika tidak menerima satu sama lain, kata Jimly akan terjadi sikap politik yang tidak sehat. Sebab itu, dia menghimbau agar kedua kubu pendukung untuk memikirkan cita-cita ke depan.

"Saya ingin mengajak segenap warga bangsa untuk memikirkan jangka panjang," kata Jimly.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya