3 Temuan Soal Penembak Harun Rasyid di Kerusuhan 21-22 Mei

Harun Rasyid tewas tertembak dalam kerusuhan Jakarta pada 21-22 Mei 2019.

oleh Maria Flora diperbarui 06 Jul 2019, 18:15 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2019, 18:15 WIB
Kawasan Tanah Abang Rusuh Polisi Paksa Mundur Massa Aksi
Polisi menembakan gas air mata ke arah massa di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa terus melakukan perlawanan pasca buntut dari unjuk rasa hasil penghitungan suara Pemilu 2019 di depan kantor Bawaslu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Misteri kematian Harun Rasyid saat kerusuhan 21-22 Mei 2019 pecah di Jakarta mulai menemukan titik terang. Harun tewas setelah tertembus timah panas dari senjata api.

Namun hingga kini, siapa sosok pembunuhnya masih gelap. Meski begitu, polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku penembakan tersebut.

Menurut saksi mata, Harun tewas ditembak dari jarak sekitar 30 meter. Sementara saat itu posisinya dengan polisi yang tengah menangani kerusuhan berjarak sekitar 100 meter.

Untuk mengungkap siapa pelaku penembakan di kerusuhan 21-22 Mei, tim investigasi dari kepolisian pun diturunkan. Lalu apa saja temuan terbaru polisi terkait kematian Harun? 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Penembak Bertangan Kidal

Hasil penyidikan perkara kerusuhan 21-22 Mei
Layar monitor memperlihatkan barang bukti dalam rilis perkembangan hasil penyidikan perkara kerusuhan 21-22 Mei di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/7/2019). Polisi mengklaim sudah memprediksi pecahnya kerusuhan 21-22 Mei di depan gedung Bawaslu dan wilayah sekitar Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto menyebut, Harun Rasyid kemungkinan ditembak oleh pelaku bertangan kidal atau kiri saat kerusuhan 22 Mei pecah di depan Gedung Bawaslu.

"Mungkin kidal," ungkap Suyudi, seperti dikutip dari Jawapos.com, Jumat, 5 Juli 2019.

Polisi juga berhasil mengungkap ciri-ciri fisik pelaku penembakan. Berambut gondrong dan berpostur kurus dengan tinggi sekitar 175 cm, dan warna kulit wajah agak hitam.

"Ciri-ciri ini berdasarkan keterangan saksi di TKP yang sudah diperiksa," kata Suyudi.

Ciri-ciri tersebut juga diperkuat dari analisis face recognition dari 704 visual. Terdiri atas 60 rekaman closed circuit television (CCTV), 480 video amatir, 93 foto amatir, 44 media massa, dan 27 dari media sosial.

"Karena (lokasi) arahnya miring, kemudian arahnya (dari lintasan peluru) lurus mendarat, karena posisinya ada trotoar agak tinggi, jadi diduga pelaku ini juga agak tinggi," kata tambah Suyudi.

2. Pistol Berwarna Hitam

Ilustrasi pistol
Ilustrasi pistol. (Istimewa)

Sejumlah keterangan dari para saksi di lapangan juga menjadi acuan bagi para penyelidik untuk mengindentifikasi pelaku.

Menurut laporan, Harun Rasyid ditembak dari jarak sekitar 30 meter.

Dikatakan saat itu posisi pelaku penembakan berada di sisi kanan berdekatan dengan ruko di flyover Slipi. Pelaku disebut menembak korban menggunakan pistol berwarna hitam.

"Saksi menyebut Harun ditembak dengan pistol berwarna hitam," kata Kombes Suyudi Ario Seto.

 

3. Jenis Peluru

Ilustrasi peluru (AFP)
Ilustrasi peluru (AFP)

Untuk membuktikan terkait siapa pelaku penembakan, penyelidikan dilakukan menggunakan scientific crime.

Scientific crime adalah penyidikan berbasis ilmiah sebagai upaya penguatan alat bukti dalam proses penanganan perkara pidana.

"Setelah dilakukan uji balistik, diketahui peluru kaliber 5,56 dan kaliber 9 mm," ungkap Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

Namun, uji balistik hanya bisa mengungkap jenis peluru dan kemungkinan senjata yang digunakan. Karena itu, dilengkapi dengan face recognition.

Sementara, kata Suyudi, polisi telah melakukan otopsi terhadap jasad Harun Rasyid. Hasilnya, ada temuan proyektil peluru berukuran 9x17 mm. Namun dia membantah jika proyektil tersebut berasal dari selongsong senjata milik Polri.

"Diduga itu dari senjata non-organik Polri," tandas Suyudi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya