Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian memastikan jumlah korban jiwa akibat bentrokan berdarah di Register 45 Mekarjaya, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung sebanyak tiga orang. Sebelumnya diberitakan, empat orang tewas dalam konflik sengketa lahan itu.
"Berdasarkan klarifikasi terakhir itu tiga orang meninggal dunia. Beberapa waktu lalu sempat tersiar kabar empat, sudah positif tiga orang meninggal dunia," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2019).
Asep menambahkan, terdapat 11 korban luka-luka akibat bentrokan antara kelompok Mekar Jaya dan Mesuji Raya itu. Dia menyatakan, situasi di Mesuji berangsur aman terkendali.
Advertisement
"Alhamdullilah sampai dengan hari ini kasus Mesuji semuanya bisa ditangani. Situasi sudah terkendali, kemudian pihak Polda Lampung juga sudah melakukan kerja sama baik dengan rekan-rekan TNI juga seluruh unsur daerah Forkopimda," ucapnya.
Konflik agraria di wilayah Mesuji memang cukup sering terjadi. Penyebabnya selalu dipicu pengelolaan tanah antara kelompok satu dengan lainnya.
"Ya berdasar riwayat konflik di sana itu sudah beberapa kali terjadi pada area itu, dan yang menjadi latar belakang persoalan itu sama. Persoalan bagaimana mengolah lahan di sana," kata Asep.
Dia menegaskan, lokasi tersebut merupakan kawasan hutan lindung. "Sebenarnya tidak boleh dilakukan upaya-upaya pengolahan secara swadaya dari masyarakat atau kelompok-kelompok tertentu," ujar Asep memungkasi.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
500 Personel Gabungan Disiagakan
500 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk berjaga di lokasi bentrok antarwarga di Register 45 Mesuji, Lampung.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, ratusan personel gabungan itu sengaja disiagakan untuk menjaga situasi keamanan pasca-bentrok pada Rabu 17 Juli 2019.
"Jumlah personel itu dikerahkan untuk menjaga situasi di lokasi pasca-bentrok antarwarga pada Rabu," kata Pandra seperti dilansir dari Antara, Kamis (18/7/2019).
Ia menyebutkan, personel gabungan berjaga untuk mengantisipasi bentrok susulan. Menurut dia, kondisi di lokasi bentrok antarwarga itu kondusif dan petugas terus berjaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
Pandra menambahkan, pihaknya tetap waspada dan memperketat penjagaan di sekitar lokasi. Ia berharap, tak ada bentrok susulan dan petugas akan terus berada di lokasi.
Advertisement