Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Suaib Tahir menyebutkan masyarakat Indonesia rentan terpapar paham radikal dan terorisme.
Menurut Suaib, contohnya bisa dilihat pada kasus terorisme yang diungkap Densus 88 Antiteror Polri.Â
"Rakyat masih ada yang rentan terkena atau terpapar terorisme. Tidak ada masyarakat yang tidak rentan radikalisme dan terorisme. Itu banyak buktinya," kata Suaib dalam diskusi dan peluncuran buku 'Memberantas Terorisme di Indonesia: Praktik, Kebijakan, dan Tantangan', di Hotel Atlet, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019).
Advertisement
Suaib mengatakan, pihaknya terus menggenjot upaya deradikalisasi. Tujuannya, mereka yang sudah terlanjut terpapar radikalisme bisa segera bertobat.
"Kami melakukan narasi-narasi melawan kelompok radikal. Kita memberikan penjelasan seperti apa terorisme, kita berikan narasi-narasi melawan terorisme," ucap dia.
Baca Juga
Suaib mengungkapkan, program deradikalisasi salah satunya menyasar pesantren. Sudah ada tiga pesantren pada tahun ini yang telah mengikuti program deradikalisasi.
"Tahun ini kami bergerak di pesantren-pesantren karena di tempat itu sangat memiliki potensi untuk melawan narasi pemikiran radikal," tambah dia.
Â
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka.com