BNPT: Masyarakat Masih Rentan Terpapar Radikalisme

Suaib mengungkapkan, program deradikalisasi salah satunya menyasar pesantren.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Agu 2019, 19:05 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2019, 19:05 WIB
Bom Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Suaib Tahir menyebutkan masyarakat Indonesia rentan terpapar paham radikal dan terorisme.

Menurut Suaib, contohnya bisa dilihat pada kasus terorisme yang diungkap Densus 88 Antiteror Polri. 

"Rakyat masih ada yang rentan terkena atau terpapar terorisme. Tidak ada masyarakat yang tidak rentan radikalisme dan terorisme. Itu banyak buktinya," kata Suaib dalam diskusi dan peluncuran buku 'Memberantas Terorisme di Indonesia: Praktik, Kebijakan, dan Tantangan', di Hotel Atlet, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019).

Suaib mengatakan, pihaknya terus menggenjot upaya deradikalisasi. Tujuannya, mereka yang sudah terlanjut terpapar radikalisme bisa segera bertobat.

"Kami melakukan narasi-narasi melawan kelompok radikal. Kita memberikan penjelasan seperti apa terorisme, kita berikan narasi-narasi melawan terorisme," ucap dia.

Suaib mengungkapkan, program deradikalisasi salah satunya menyasar pesantren. Sudah ada tiga pesantren pada tahun ini yang telah mengikuti program deradikalisasi.

"Tahun ini kami bergerak di pesantren-pesantren karena di tempat itu sangat memiliki potensi untuk melawan narasi pemikiran radikal," tambah dia.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya