Menko Polhukam, Panglima, dan Kapolri Balik Kanan, Papua Barat Diharap Pulih

Wiranto mewakili Presiden Jokowi meminta Kapolri dan jajaran menindak terhadap siapa pun yang secara nyata melanggar hukum dalam insiden rasial itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Agu 2019, 01:07 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2019, 01:07 WIB
Kerusuhan Pecah di Manokwari
Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di kota Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Aksi masyarakat Papua ini merupakan buntut dari kemarahan mereka atas peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Liputan6.com, Manokwari - Kondisi keamanan di Manokwari dan Sorong, Papua Barat, diharapkan pulih serta kembali damai setelah Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto serta Menko Polhukam Jenderal (Purn) Wiranto mengunjungi daerah itu.

"Kami balik kanan, mudah-mudahan kondisi lebih baik lagi. Kondisi lebih stabil. Kondisi pulih seperti sediakala. Saya kira semua berharap itu," tutur Wiranto dalam kunjungannya di Manokwari, Papua Barat, Kamis (22/2019) seperti dilansir Antara.

Menurut dia, semua pihak tentunya tidak mengharapkan kekacauan dan terjadi perkelahian antara satu suku dan yang lain.

Untuk itu, kedatangannya dengan Kapolri dan Panglima TNI yang membawa pesan kedamaian dari Presiden Joko Widodo untuk warga Papua Barat diharapkan membuahkan hasil positif.

"Kami datang ke sini bukan mengawasi, tetapi menyalami. Menyalami artinya apa? Di situ ada semangat kebersamaan persaudaraan. Kami datang ke mari bertemu dengan tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama," kata Wiranto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tindak Tegas

Massa Aksi di Manokwari
Sejumlah ruas jalan di Manokwari, terutama jalan Yos Sudarso yang merupakan jalan utama kota Manokwari diblokade massa yang mengakibatkan aktivitas masyarakat maupun arus lalu lintas lumpuh. (Litha/ Kabarpapua)

Ia mengatakan mewakili Presiden Jokowi, telah meminta Kapolri dan jajaran menindak atau memberikan sanksi hukum terhadap siapa pun yang secara nyata melanggar hukum dalam insiden rasial itu.

"Entah nanti siapa urusan polisi, kapan, Pak Tito yang akan melaksanakan langkah-langkah itu," ucap dia.

Dari pantauan, masyarakat mulai membuka toko dan melakukan kegiatan ekonomi di Manokwari, meski masih terdapat pertokoan yang tutup tiga hari setelah kericuhan terjadi di ibu kota Provinsi Papua Barat itu.

Abu dari ban dibakar masih nampak di jalan-jalan di Manokwari, kaca-kaca pertokoan pecah serta beberapa gedung bekas terbakar pun terlihat di kota itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya