Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali mengantongi penghargaan. Kali ini Kemenpar meraih penghargaan Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2019.
Penghargaan diserahkan langsung oleh CEO & Founder PR Indonesia Asmoro Wikan di Balai Kota Tangerang, Banten, Jumat malam (30/8).
Baca Juga
Kepala Biro Humas Kemenpar Guntur Sakti mengatakan, AHI 2019 diselenggarakan oleh Humas Indonesia, anggota Public Relation Indonesia Award (PRIA). Penghargaan ini merupakan barometer pencapaian tertinggi kinerja humas pemerintah.
Advertisement
"Alhamdulillah, Kemenpar berhasil meraih satu kategori yakni sebagai Kementerian Terpopuler di Media On Line Sub Katagori Kementerian," ujarnya, Sabtu (31/8).
Dengan motto Sinergi Membangun Reputasi AHI 2019 menekankan bahwa kepuasan publik terhadap layanan sebuah instansi memiliki pengaruh besar terhadap reputasi instansi yang bersangkutan. Tentunya ini tak terlepas dari peran humas, khususnya yang terus aktif membangun komunikasi dengan para pemangku kebijakan.
"Ini hasil kinerja tim yang mendukung kerja humas karena humas tidak sendirian. Ini berkat dukungan semua pihak. Reputasi baik bisa diperoleh dari kinerja yang sungguh-sungguh ketika melayani publik. Artinya, jika layanan tersebut bagus dan inovatif, maka reputasi instansinya juga bagus. Mudah-mudahan apa yang sudah kita lakukan selama ini bisa terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan," ungkapnya.
Guntur Sakti menambahkan, AHI 2019 adalah kompetisi kinerja humas pemerintah di kementerian, lembaga, pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD se-Indonesia.
Kehadiran kompetisi ini diharapkan dapat mendorong terciptanya humas yang strategis dan kontributif. Terutama bagi reputasi positif segenap institusi publik dan perusahaan milik negara atau daerah.
"Aktivitas humas adalah kerja strategis yang ditujukan untuk kemajuan organisasi. Di balik perannya ada tanggung jawab besar untuk mengelola pengetahuan, guna mendukung kinerjanya bagi organisasi," jelasnya.
Adapun dewan juri yang telah melakukan penilaian pada AHI 2019, antara lain pakar public relations Maria Wongsonagoro, pakar komunikasi dan branding Emilia Bassar.
Juga ada CEO & Founder PR Indonesia Group Asmono Wikan, mantan Ketua Komisi Informasi Pusat/Institut Pemerintahan Dalan Negeri John Fresley, dan Vice President Internasional Council of Design Zinnia Nizar.
Buat Kemenpar, penghargaan ini bukan hal baru. Pada 2018 Kemenpar mendapat dua penghargaan dari Anugerah Media Humas 2018, yaitu juara Siaran Pers/Pemberitaan dan Stand Pameran terfavorit.
Kemenpar juga pernah menyabet The Best Ministry of Tourism dari National Tourism Organization (NTO) di ajang TTG Travel Awards 2018. Di ajang PR Indonesia Award (PRIA) 2019, Kemenpar tampil sebagai pemenang Silver kategori Media Cetak (Ragam Pesona Kementerian Pariwisata Edisi III Oktober-Desember 2018).
Pemenang Gold kategori E-Magazine (Pesona Kementerian Pariwisata Edisi II 2018). Pemenang Silver kategori Media Sosial (Kementerian Pariwisata), pemenang Gold kategori SOP Pra Krisis Kementerian Pariwisata, dan pemenang sebagai Kementerian Terpopuler di Media 2018.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, penghargaan tersebut semakin memperkuat 3C pariwisata, yaitu Calibration, Confidence, dan Credibility. Maksud Calibration adalah bahwa untuk bisa lolos dan menembus peringkat 10 besar dunia, pariwisata Indonesia sudah melewati uji kriteria dan dikurasi dengan standar dunia.
"C yang kedua yakni Confidence. Penghargaan ini secara internal membuat rasa percaya diri atau pede kita naik. Kita semakin yakin pada kehebatan, potensi dan kemampuan kita. Terakhir Credibility, dimana penghargaan itu akan membuat kita lebih percaya diri bersaing dengan yang lain," bebernya.
Menpar Arief berharap semua yang berada di jajaran Kementerian Pariwisata terus meningkatkan kinerja, demi memperoleh hasil yang lebih baik. Bukan hanya bagian humas, tetapi juga bagian-bagian lainnya.
Â
(*)
Â