Â
Liputan6.com, Jakarta - Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes Edy Purnomo mengatakan, empat jenazah korban kecelakaan Tol di Cipularang yang dipindahkan ke RS Polri berjenis kelamin perempuan. Hal itu diketahui usai dilakukan identifikasi.
Baca Juga
"Semuanya sudah, semuanya wanita, empat jenazah itu jenis kelaminnya wanita," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (4/9/2019).
Advertisement
Edy menjelaskan, empat korban yang sudah dipastikan perempuan itu karena tidak ditemukannya ciri-ciri jenazah berjenis kelamin laki-laki seperti dari potongan rambut dan celana dalam.
"Semalam kita sudah periksa, ambil sampel DNA dan pemeriksaan secara autopsi medis dan tidak menemukan laki-laki, tanda-tanda celana dalam merek dan ukuran ada, ada rambut, potongan rambut yang dicat agak kecoklatan. Itu tanda-tanda medis," jelasnya.
"Selanjutnya adalah tinggal gigi, hari ini rencananya gigi, ada beberapa jenazah yang masih nampak giginya walaupun tidak utuh, itu bisa kita identifikasi, karena nanti dua data antemorthem yang dari Polda itu ada rekam giginya," sambungnya.
Dengan sudah diketahui jenis kelaminnya, ia berharap ada masyarakat yang melaporkan ke pihaknya apabila memang merasa keluarganya menjadi korban kecelakaan Tol di Cipularang.
"Sampai saat ini sejak malam belum ada, kami hanya baru terima makanya kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang merasa atau kehilangan keluarganya, terutama yang mungkin kejadian di tol Cipularang, segera melapor ke kami, supaya mempercepat waktu identifikasi," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jenazah Dipindahkan ke RS Polri
Sebelumnya, Empat jenazah mengalami luka bakar hebat dalam kecelakaan beruntun di KM 91 Tol Cipularang, Senin (2/9) kemarin. Jenazah tersebut akan dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati Jakarta.
"Karenakan di sini tidak mempunyai fasilitas freezer jenazah, maka kita akan pindahkan ke RS Kramat Jati Jakarta," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, di RS Thamrin, Kabupaten Purwakarta, Selasa (3/9).
Pemindahan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, identifikasi jenazah tersebut memerlukan waktu yang lama. Sedangkan kondisi tubuh yang terbakar sudah sangat sulit diidentifikasi.
"Bahkan jenis kelaminnya pun sudah tidak diketahui, sehingga prosesnya akan membutuhkan waktu yang lama," kata Rudy.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Advertisement