Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan Maut Tol Cipularang masih terus melakukan proses penyelidikan. Kecelakaan ini menyebabkan delapan orang meninggal dan 28 lainnya mengalami luka-luka.
Dari hasil penyelidikan Polres Purwakarta, ada dua pengemudi dump truck yang menyebabkan kecelakaan maut terjadi di Tol Cipularang KM 91 arah Jakarta. Masing-masing berinisial D dan S. Keduanya dari satu perusahaan truk yang sama.
Baca Juga
"Kedua truk ini dari satu perusahaan ya. Muatannya sama, tanah," ujar Kapolres Purwakarta AKBP Matrius.
Advertisement
Kini, tersangka S diancam hukuman 5 tahun karena dianggap lalai dalam berlalu lintas,selain itu kendaaran truk yang ia kendarai memuat pasir melebihi kapasitas muatan.
Berikut sejumlah pengakuan sopir dump truck yang ditetapkan tersangka kecelakaan maut tol Cipularang dihimpun Liputan6.com :
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pasrah Jadi Tersangka
Subana (43) sopir truk naas yang yang diduga menjadi pemicu terjadinya kecelakaan maut di Tol Cipularang, hanya bisa pasrah dengan statusnya setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam inseden kecelakaan beruntun tersebut.
Sambil tertunduk dan tidak banyak bicara, dirinya hanya pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada Maha Kuasa serta pada proses hukum yang akan dijalaninya.
Saya pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Maha Kuasa dan proses hukum yang berjalan," ujarnya di Polres Purwakarta. Rabu (4/9/2019).
Advertisement
Tak Tahu Volume Tanah yang Dibawa
Terkait muatan yang dibawanya, Subana mengakui dirinya tidak tahu pasti jumlah volume material yang dibawanya. Dirinya langsung membawa truk tersebut setelah terisi di Kabupaten Bandung.
Muatan pasir tersebut rencananya akan dibawa ke Kabupaten Karawang melalui Tol Cipularang menuju Tol Cikampek.
"Kurang tahu berapa volumenya, sudah terisi saya langsung bawa truk tersebut," ujarnya.
Baru Kali Ini Kecelakaan
Terkait meninggalnya rekan kerjanya DH, wajah kesedihan nampak terlihat dari raut wajahnya. Apalagi sebelum kejadian DH sempat menelepon kondisi kendarannya.
"Hampir 12 tahun menjadi sopir truk, dan baru kali ini mengalami peristiwa seperti ini, saya juga tahu resiko pekerjaan menjadi supir truk," katanya yang memakai baju tahanan dengan perban yang menempel di sekitar wajah dan kepala.
Advertisement