Jadi Tersangka Kecelakaan Maut Cipularang, Sopir Truk: Saya Pasrah

Terkait muatan yang dibawanya, Subana mengakui dirinya tidak tahu pasti jumlah volume matrial yang dibawanya.

oleh Abramena diperbarui 04 Sep 2019, 20:39 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2019, 20:39 WIB
Tewaskan 7 Orang, Begini Penampakan Kecelakaan Maut Tol Cipularang
Polisi memeriksa kendaraan usai terjadi kecelakaan maut di ruas Tol Cipularang Kilometer 92, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019). Dalam kecelakaan tersebut sejumlah kendaraan terbakar. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Jakarta - Subana (43) sopir truk naas yang yang diduga menjadi pemicu terjadinya kecelakaan maut di Tol Cipularang, hanya bisa pasrah dengan statusnya setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam inseden yang menewaskan 8 orang serta 28 luka.

Sambil tertunduk dan tidak banyak bicara, dirinya hanya pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada Maha Kuasa serta pada proses hukum yang akan dijalaninya.

"Saya pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Maha Kuasa dan proses hukum yang berjalan," ujarnya di Polres Purwakarta. Rabu (4/9/2019).

Terkait muatan yang dibawanya, Subana mengakui dirinya tidak tahu pasti jumlah volume matrial yang dibawanya. Dirinya langsung membawa truk tersebut setelah terisi, di Kabupaten Bandung.

Muatan pasir tersebut rencananya akan dibawa ke Kabupaten Karawang melalui Tol Cipularang menuju Tol Cikampek.

"Kurang tahu berapa volumenya, sudah terisi saya langsung bawa truk tersebut," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ditemani Istri

Polda Jabar Lakukan Olah TKP di Tol Cipularang
Polda Jabar Lakukan Olah TKP di Tol Cipularang (FOTO: Merdeka/Abramena)

Dalam kejadian tersebut, Subana sempat bersama sang istri yaitu Winarni yang tiba - tiba saja ingin ikut mendampingi dirinya selama perjalanan. Sedangkan ke tiga anaknya yang masih berusia 11 th, 3,5 th dan 16 bulan dititipkan kepada keluarganya di Indramayu.

Terkait meninggalnya rekan kerjanya DH, wajah kesedihan nampak terlihat dari raut wajahnya. Apalagi sebelum kejadian DH sempat menelepon kondisi kendarannya.

"Hampir 12 tahun menjadi sopir truk, dan baru kali ini mengalami peristiwa seperti ini, saya juga tahu resiko pekerjaan menjadi supir truk," katanya yang memakai baju tahanan dengan perban yang menempel di sekitar wajah dan kepala.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya