Data Air Visual: Kualitas Udara di Malaysia, Singapura dan Indonesia Buruk

Dari data Air Visual menunjukkan Kuching, Malaysia adalah wilayah yang paling berpolusi di dunia.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 19 Sep 2019, 10:47 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2019, 10:47 WIB
Kabut Asap Pekat Selimuti Kuala Lumpur
Wisatawan melihat pemandangan kota yang diselimuti kabut asap pekat dari Kuala Lumpur Tower, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (13/9/2019). Pemerintah Malaysia mengatakan akan mendesak Jakarta segera mengambil tindakan untuk memadamkan kebakaran hutan. (AP Photo/Vincent Thian)

Liputan6.com, Jakarta - Kualitas udara di Kuching, Malaysia dinyatakan sangat tidak sehat hari ini, Kamis (19/9/2019). Dari data Air Visual menunjukkan Kuching adalah wilayah yang paling berpolusi di dunia.

Berdasarkan US Air Quality Indexa (AQI), pada pukul 10.00 WIB memperlihatkan kualitas udara Kuching tercatat pada angka 273 kategori sangat tidak sehat dengan parameter PM2,5 konsentrasi 223,2 µg/m³.

Tak hanya Kuching, kota Kuala Lumpur di Malaysia memiliki kualitas udara tidak sehat. Polusi berada di angka 141 kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif dengan parameter PM 2,5 konsentrasi 51,8 µg/m³

Sementara Singapura menduduki peringkat keenam kota berpolusi. Polusi di sana tercatat pada angka 139 kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif dengan Parameter PM2,5 konsentrasi 51,1 µg/m³

Sedangkan Jakarta, Indonesia yang tadinya sempat menduduki peringkat pertama telah turun peringkat menjadi nomor 4. Polusi tercatat pada angka 165 kategori tidak sehat dengan parameter PM2,5 konsentrasi 80 µg/m³.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Akibat Karhutla di Indonesia?

Sebelumnya diberitakan semua sekolah di Kuala Lumpur, dan lebih dari 850 sekolah di negara bagian Malaysia lainnya, ditutup pada Rabu (18/09/2019). Langkah penutupan tersebut dilakukan karena kualitas udara kian memburuk di beberapa wilayah Negeri Jiran akibat kabut asap.

Seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (18/9/2019), arahan penutupan sekolah di Kuala Lumpur berasal dari Kementerian Pendidikan karena kualitas udara mencapai tingkat "sangat tidak sehat".

Sementara Singapura balapan Formula 1 (F1) GP Singapura 2019 di Sirkuit Marina Bay hampir pasti tetap dilaksanakan sesuai jadwal di bawah ancaman kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Indonesia.

Seperti diketahui, pada Sabtu (14/9/2019), Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Singapura mencapai angka 112 akibat karhutla di Indonesia. Angka tersebut masuk dalam kategori tidak sehat.

Kabar teranyar, Badan Lingkungan Hidup (NEA) Singapura kembali mengonfirmasi perihal kondisi asap yang tengah menyerang Singapura itu. Menurut NEA, per Minggu (16/9/2019), situasinya telah jauh membaik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya