Data Air Visual: Udara di Palangkaraya Masih Berbahaya

Udara yang tidak sehat ini karena adanya kabut asap yang semakin tebal karena kebakaran hutan dan lahan.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 19 Sep 2019, 09:10 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2019, 09:10 WIB
Kabut Asap Terus Ganggu Penerbangan di Wilayah Kalimantan
Jarak pandang di landasan pacu Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya hanya berkisar 100 hingga 150 meter.

Liputan6.com, Jakarta - Kualitas udara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dinyatakan sangat berbahaya hari ini, Kamis (19/9/2019). Data Air Visual menunjukkan, kualitas udara di Palangkaraya sangat tidak sehat atau berbahaya.

Berdasarkan US Air Quality Index (AQI), pada pukul 07.00 WIB, kualitas udara Palangkaraya tercatat di angka 382 kategori berbahaya dengan parameter PM2,5 konsentrasi 332 µg/m³.

Udara yang tidak sehat ini karena adanya kabut asap yang semakin tebal karena kebakaran hutan dan lahan.

Direkomendasikan, agar masyarakat tidak beraktivitas di luar ruangan atau membuka jendela. Warga juga diimbau menggunakan masker dan menghidupkan filter udara.

Sementara di Pontianak, Kalimantan Barat, Air Visual juga menunjukkan kualitas udara yang buruk.

Berdasarkan US Air Quality Index (AQI), pada pukul 06.00 WIB, kualitas udara Pontianak tercatat di angka 134 kategori tidak sehat dengan parameter PM2,5 konsentrasi 49 µg/m³.

 

Kualitas udara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dinyatakan sangat berbahaya hari ini, Kamis (19/9/2019).
Kualitas udara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dinyatakan sangat berbahaya hari ini, Kamis (19/9/2019).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kota Paling Tidak Sehat di Dunia

Sementara saat ini pukul 09.00 WIB kota paling tidak sehat di dunia adalah di Kuching, Sarawak, Malaysia.

Berdasarkan US Air Quality Index (AQI), pada pukul 09.00 WIB, kualitas udara di Kuching tercatat di angka 274 kategori sangat tidak sehat dengan parameter PM2,5 konsentrasi 223.2 µg/m³.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya