Heboh Crosshijaber, Apa Itu?

Media sosial tengah dihebohkan oleh kelompok crosshijaber. Apa itu? Cek di sini....

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 14 Okt 2019, 10:37 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2019, 10:37 WIB
Ilustrasi Hijab
Ilustrasi Hijab. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial tengah dihebohkan oleh kelompok crosshijaber. Apa itu? Crosshijaber adalah pria yang suka memakai baju muslim.

Model yang sering kali digunakan adalah baju panjang dan lebar. Kadang, lengkap dengan hijab bahkan cadar. Sehingga tak ada yang tahu kalau sebenarnya mereka adalah pria.

Namun, mereka mengaku tidak punya penyimpangan orientasi seksual.

Mereka bahkan memiliki komunitas. Salah satunya @crosshijaber di Instagram. Beberapa netizen yang pernah membukanya, meng-capture dan membagikan di akunnya.

Senin (14/10/2019) pagi, Liputan6.com mencoba menelusuri akun tersebut. Namun, akun itu telah dihapus.

Fenomena ini ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak yang khawatir soal batasan-batasan penggunaan ruang umum khusus wanita, seperti toilet atau tempat wudu.

"Jadi ngeri sih kalau ke toilet. Karena bisa jadi mereka ada. Takutnya mereka penjahat kelamin, yang merekam aktivitas kita di toilet," ujar salah satu karyawan swasta di Menteng, Putri, kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin.

Namun, Putri mengaku bakal tutup mata ketika crosshijaber ini tidak memanfaatkan hijab tersebut untuk kejahatan.

"Itu urusuhan dia sama Tuhan," kata Putri.

 

Dinilai Coreng Hijab

Ilustrasi Hijab
Ilustrasi Hijab. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Salah satu pengguna hijab, Nur, menolak adanya komunitas tersebut. Dia menilai, fenomena crosshijaber ini mencoreng hijab.

"Hijab itu kan pakaian takwa, identitas. Jadi tidak boleh kalau dipakai oleh laki-laki. Setiap manusia harus sesuai fitrahnya dia," tutur Nur, seorang karyawan swasta.

Dia juga khawatir, hijab akan dijadikan alat untuk melakukan kejahatan.

"Saya pernah mengalami sendiri soalnya. Dipepet ibu-ibu pakai hijab besar. Ternyata mau ambil barang saya," lanjut Nur.

Oleh karena itu, dia berharap, penganut crosshijaber tidak menggunakan hijab ketika di tempat umum. Juga tidak menggunakan fasilitas umum untuk wanita.

"Karena kalau yang pakai hijab seperti saya, beberapa bagian tubuh kan aurat ya. Nanti kelihatan sama mereka, dong," kata Nur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya