Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengimbau agar warga tak ragu menaiki bus TransJakarta merek Zhongtong yang kini kembali dioperasikan.
Syafrin memastikan Bus pabrikan China itu aman dan layak ditumpangi.
"Enggak perlu ragu, karena memang itu sudah memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan kendaraan bermotor,” ungkap Syafrin di Balai Kota Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Advertisement
Dia menegaskan, bus Zhongtong layak beroperasi di jalan karena sudah lolos uji tipe. Kelengkapan administrasi dari bus ini juga sudah dipastikan, bahkan sudah dapat sertifikasi uji tipe dari Kementerian Perhubungan.
Selain itu, pengujian tabrak pun turut dilakukan untuk memastikan keamanan bus.
"Secara teknis layak jalan. Karena yang bersangkutan sudah mendapatkan uji tipe. Sesi uji tipe itu elemen operasional bus itu diuji. Bahkan ada uji crash ya, ditabrak dan seterusnya,” tutur Syafrin.
Syafrin mengatakan, totalnya ada sekitar 59 bus Zhongtong di Jakarta. Namun, yang baru beroperasi hanya sebanyak 21 bus.
"Yang terbaru ini ada total setahu saya 59 bus. Yang sudah beroperasi 21 bus,” dia mengakhiri.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Koroscek Kondisi Fisik
Sebelumnya Organda menyarankan Transjakarta sebagai operator untuk kroscek kondisi fisik bus Zhongtong. Sehingga dapat dipastikan bus tersebut benar-benar layak.
"Dalam hal ini Transjakarta mengoperasikan itu harus benar-benar kroscek terhadap kondisi fisik kendaraan, harus bicara tingkat kelayakan. Kelayakan itu sudah beberapa saya sebutkan tadi secara teknis. Kelistrikan maupun mesin harus benar-benar clear," jelas Ketua Organda DKI Jakarta Safruhan Sinungan, dihubungi Jumat (18/10/2019).
"Ceklis kondisi kendaraan harus benar-benar termonitor. Karena mobil ini sudah lama tidak beroperasi," tambahnya.
Safruhan mengaku pihaknya tak mempersoalkan bus Zhongtong dioperasikan kembali. Pasalnya duit APBD telah mengalir untuk membeli bus tersebut dan sayang jika tidak dimanfaatkan.
"Saya berpikir begini. Bus itu dibeli oleh PPD, dan sempat menjadi masalah. Dan sekarang permalasalahannya duit DKI sudah meluncur membeli mobil itu. Nah tapi kalau mobil itu tidak dimanfaatkan kan sayang. Itu pendapat saya," jelasnya.
Advertisement