Intoleransi Masih Muncul, PDIP: Jadikan Pancasila Way of Life

Hasto Kristiyanto merasa prihatin dengan meningkatnya intoleransi, khususnya di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Nov 2019, 20:24 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2019, 20:24 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2019).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2019). (Foto: dokumentasi PDIP)

Liputan6.com, Bantul - Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto merasa prihatin dengan meningkatnya intoleransi, khususnya di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Dia pun mengintruksikan seluruh kader untuk merangkul masyarakat agar semakin menjadikan Pancasila sebagai jalan hidup.

"Kami sangat memprihatinkan terhadap berbagai bentuk intoleransi yang akhir-akhir ini marak terjadi di DIY termasuk Bantul ini," ucap Hasto usai membuka rapat kerja daerah DPC PDIP Kabupaten Bantul, Minggu (24/11/2019).

Diketahui, acara ini berselang 12 hari dari kejadian pelarangan upacara leluhur lintas agama untuk Ki Ageng Mangir di Dusun Mangir Lor, Desa Mangir, Kecamatan Pajangan, Bantul, Yogyakarta.

Kegiatan yang dihadiri oleh anggota komunitas dari berbagai latar belakang agama dan berniat mendoakan bumi agar tak kekeringan itu, dibubarkan polisi dan warga sekitar pada Selasa, 12 November 2019.

Hasto menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam menyangkut hal itu. DPP PDIP menginstruksikan kepada seluruh jajaran partainya untuk merangkul seluruh elemen masyarakat dan melakukan pendidikan politik.

"Agar Pancasila menjadi way of life dan juga kebebasan dalam menjalankan agama dan keyakinannya dapat dilakukan dengan baik di Yogyakarta," tegas Hasto.

Dia pun meminta jangan ada yang merusak nilai-nilai budaya seperti hal itu lagi.

"Kami minta, jangan rusak Yogyakarta dengan sikap-sikap kelompok tertentu yang tidak memahami aspek Pancasila dalam kehidupan berbangsa," tandasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya