Liputan6.com, Jakarta Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XXXVI dan HATHI The 6th International Seminar digelar di Auditorium Politeknik Negeri Kupang, Jumat (22/11). Acara yang diselenggarakan Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (hathi) mengusung tema Pengelolaan Sumber Daya Air Pada Daerah Semi Kering Kepulauan: Hambatan, Tantangan, dan Peluang.
Baca Juga
Ketua Umum HATHI, Imam Santoso mengatakan tema ini bertujuan memberi dukungan sumber daya air di daerah kepulauan, termasuk NTT yang masih memerlukan penanganan lebih lanjut untuk keperluan air.
Advertisement
"Di NTT masih kekurangan air, pulau kecil yang tersebar masih memerlukan air. Dan seminar ini bertujuan untuk bagaimana mengatasinya," katanya.
Ia mengatakan, sebanyak kurang lebih 800 peserta baik dalam maupun luar negeri hadir dalam seminar nasional ke 36 itu. Seminar itu bukan hanya diminati kalangan PU, namun diminati juga konsultan dan kontraktor.
"Hadir juga dari Korea, Jepang, India dan Malaysia, Semuanya mempresentasikan studi ilmiahnya," imbuh Ketua Umum HATHI.
Menteri PUPR yang diwakili oleh Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo berharap, kontribusi nyata dari HATHI dalam pengelolaan air di daerah semi kering kepulauan.
"Saya harap para tenaga ahli di bidang teknik hidraulik yang berkumpul dalam PIT HATHI tahun 2019 ini dapat memberikan solusi konkrit untuk pengembangan potensi air di daerah semi kering kepulauan seperti NTT yang sering mengalami kekeringan saat kemarau," katanya.
Hal senada disampaikan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Hari Suprayogi pada acara yang sama, "Dalam pengelolaan sumber daya air di daerah semi kering memiliki kendala tersendiri.
Oleh karena itu, dengan berkumpulnya para ahli teknik hidraulik pada PIT HATHI ini, kami butuh inovasi, masukan juga kritik dan saran tentang pengelolaan sumber daya air di daerah semi kering. Agar kami bisa mencapai target yang telah ditetapkan.
(*)