OSO Jamin Tidak Ada Kepala Daerah Simpan Uang di Kasino

OSO merasa tak perlu memberikan imbauan kepada kader Hanura supaya tidak melakukan hal serupa.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Des 2019, 23:52 WIB
Diterbitkan 17 Des 2019, 23:52 WIB
Batal Dihadiri Jokowi, Rakernas Hanura Resmi Dibuka
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) memberi sambutan dalam pembukaan Rakernas Hanura di Pekanbaru, Riau, Selasa (8/5). Dalam sambutannya, OSO menyampaikan bahwa Presiden Jokowi batal menghadiri acara tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencium adanya dugaan kepala daerah yang menyimpan uang di kasino. Merespons itu, Ketum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) menjamin hal tersebut tidak ada.

"Itu nggak ada, rekening-rekening partai di daerah dan kasino itu nggak ada itu. Itu saya jamin nggak ada," kata OSO di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

OSO merasa tak perlu memberikan imbauan kepada kader Hanura supaya tidak melakukan hal serupa. Dia masih yakin temuan PPATK tidak ada.

"Gak ada, gak ada," tukas Mantan Ketua DPD RI tersebut.

PPATK ditantang untuk melaporkan temuan kepala daerah simpan uang di kasino ke penegak hukum. PPATK bahkan disebut tak etis malah mengungkap temuan tersebut ke publik.

Namun, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badarudin punya alasan tersendiri. Dia mengatakan, pengungkapan temuan itu ke media sebagai peringatan kepada para pelaku. Dia menolak mengungkap siapa kepala daerah tersebut.

"Iya masa nggak ada, tapi itu perlu diteliti lebih lanjut kita baru melakukan menduga, kita mengatakan dia terduga itu melakukan penyimpanan dana yang diduga hasil dari kejahatan," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Sebagai Peringatan

Dalam hal ini, Kiagus tak ingin menyebutkan siapa kepada daerah yang menyimpang tersebut. Namun, ia menegaskan kalau apa yang ia sampaikan guna memberikan peringatan bagi kepala daerah mana pun.

"Itu kan hanya mengingatkan saja untuk memberikan deterrence effect, nggak ada orang yang kita sebut siapa dia, kepala daerah apa, mainnya di mana, kan nggak ada. Tapi kita sebut ada, jadi pada si pelaku, orang-orang yang mencoba-coba sering-sering main ke luar negeri itu hati-hati. Karena PPATK lembaga yang dibentuk oleh negara ini sudah mengendus pola itu," tegasnya.

"Itu janganlah," pungkasnya saat ditanyakan kepada daerah dari partai mana.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya