Soal Muslim Uighur, Moeldoko: RI Tidak Ikut Campur Urusan China

Moeldoko menyatakan, pemerintah Indonesia tak akan masuk ke dalam urusan negara manapun, termasuk China.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 23 Des 2019, 14:13 WIB
Diterbitkan 23 Des 2019, 14:13 WIB
Peduli Muslim Uighur, Warga Gelar Aksi Saat CFD
Topeng bendera Turkestan Timur yang dipakai peserta Aksi Save Uighur selama CFD, Jakarta, Minggu (22/12/2019). Aksi digelar sebagai bentuk peduli terhadap muslim Uighur di Xinjiang yang diduga hingga saat ini terus mengalami tindakan kekerasan oleh pemerintah China. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, pemerinrah Indonesia tidak mau ikut campur urusan negara China terkait masalah muslim Uighur, di Xinjiang. Moeldoko menegaskan bahwa pemerintah tak bisa mengintevensi urusan dalam negeri China.

"Jadi pemerintah RI tidak ikut campur dalam urusan negara China, mengatur dalam negeri. Itu prinsip-prinsip dalam standar hubungan internasional," ujar Moeldoko di Kantor Staf Presiden Jakarta, Senin (23/12/2019).

Moeldoko menyatakan, pemerintah Indonesia tak akan masuk ke dalam urusan negara manapun, termasuk China. Menurut dia, setiap negara memiliki kedaulatan untuk mengatur warga negaranya.

"Jadi pemerintah RI tidak ikut campur dalam urusan negara China mengatur dalam negeri. Itu prinsip-prinsip dalam standar hubungan internasional," jelas dia.

Sebelumnya, Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, mempersilakan masyarakat Indonesia untuk melihat langsung kondisi muslim di Uighur, China. Dia menampik adanya pemberitaan adanya tindakan intimidasi dan aksi kekerasan oleh pemerintah China.

Duta Besar memastikan wilayah Xinjiang, kawasan yang banyak ditempati muslim Uighur, kondisinya aman.

"Silakan jika ingin berkunjung, beribadah, dan bertemu dengan masyarakat muslim Uighur. Persoalan di Xinjiang sama dengan kondisi dunia lain. Ini upaya kami memerangi radikalisme dan terorisme,” ucap Xiao Qian saat bertemu Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, di Kompleks Istana Kepresiden Jakarta, Rabu 18 Desember 2019.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya