Liputan6.com, Jakarta - Banjir menerjang Kota Bekasi, Jawa Barat, pada 1 Januari 2020. Akibat banjir tersebut, sembilan warga Bekasi meninggal dunia.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengungkapkan ada dua penyebab banjir merendam Bekasi. Penyebab pertama adalah curah hujan tinggi. Akibatnya, kali atau sungai yang menampung aliran air, meluap hingga menggenangi permukiman. Kondisi ini merata ada di setiap kecamatan.
"Kedua karena luapan Kali Bekasi setelah debitnya meningkat lantaran kiriman dari Bogor melalui Kali Cikeas dan Cileungsi," kata Rahmat, Minggu, 5 Januari 2020.
Advertisement
Merdeka.com mengamati banjir mulai terjadi pada Rabu 1 Januari 2020 dini hari. Beberapa permukiman terendam banjir, di antaranya Rawalumbu, Bekasi Timur, Bekasi Barat. Genangan semakin tinggi karena hujan tak kunjung berhenti hingga siang hari.
Baca Juga
Sedangkan luapan air dari Kali Bekasi terjadi mulai pagi hari, lokasi yang terendam lebih dulu di kawasan Teluk Pucung, Bekasi Utara. Puncaknya kiriman air datang pada siang hari sekira pukul 12.00 WIB. Air meluap ke permukiman di bantaran Kali Bekasi.
Banjir baru surut pada Kamis 2 Januari 2020 siang, bahkan ada yang sampai Jumat dini hari. Berikut data dari BNPB terkait banjir di Kota Bekasi:
Titik Banjir: 93
Rumah Terendam: 104.114
Kepala Keluarga: 104.114
Korban Terdampak: 366.274 jiwa
Korban Meninggal Dunia: 9 Orang
Reporter: Adi Nugroho
Sumber: Merdeka.com