Menhub Minta Ditjen Hubdar dan KNKT Usut Kecelakaan Maut Bus di Subang

Kemenhub akan memetakan sejumlah wilayah yang rawan kecelakaan lalu lintas.

oleh Yopi Makdori diperbarui 19 Jan 2020, 22:31 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2020, 22:31 WIB
Menhub, Budi Karya Sumadi
Menhub, Budi Karya Sumadi (tengah) saat meninjau Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, Rabu (24/4). Progres pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta hampir 100 persen, sementara progres pembangunan keseluruhannya termasuk domestik mencapai 47 persen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan keprihatinannya atas kecelakaan bus yang terjadi di Ciater, Subang, Jawa Barat. Ia pun menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya delapan korban dalam kecelakaan maut itu.

"Saya menyampaikan duka cita atas berpulangnya delapan orang suadara-saudara kita. Dan bagi yang luka berat kita akan take care ya," ujar Budi Karya saat meninjau lahan pelabuhan baru di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Minggu (19/1/2020).

Budi Karya mengatakan, pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan mengirimkan tim investigasi ke lokasi kecelakaan.

Dia juga meminta Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdar) bersama KNKT menginvestigasi kecelakaan tersebut, termasuk mengklarifikasi kepada korban selamat dan pemilik bus.

"Insyaallah besok atau lusa sudah ada kabar yang lebih konkret. Sementara memang ada indikasi bahwa bus yang digunakan dengan suratnya itu tidak sama," kata Budi Karya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Petakan Daerah Rawan Kecelakaan

Kecelakaan Bus di Ciater Subang
Kecelakaan Bus Pariwisata PO Purnama Sari terjadi pada Sabtu (18/1/2020) pukul 17.15 WIB di jalan umum jurusan Bandung-Subang

Budi Karya juga menyebutkan, pihaknya akan melakukan pemetaan daerah rawan kecelakaan, termasuk di Sumatera Selatan dan Ciater, Subang.

"Sumatera Selatan kita lihat itu sering dan juga kelok-kelok itu membuat perjalanan lama. Jadi kita akan rapat dengan Kementerian PU dan salah satunya merekomendasikan ada jembatan," papar dia.

"Kalau memang ada yang membuat kecelakaan itu terjadi kami akan ambil langkah-langkah yang memungkinkan," kata Budi Karya memungkasi.

Sebelumnya, kecelakaan maut Bus Pariwisata Purnama Sari dengan nomor polisi E 7508 W menewaskan delapan orang. Bus tersebut mengalami kecelakaan di Jalan Raya Bandung-Subang, di wilayah Babakan Nagrog, Ciater, Subang.

"Sampai dengan saat ini jumlah korban tewas, saat ini ya, jumlahnya 8 orang," kata Wakapolres Subang Kompol Ahmad Faisal Pasaribu, Sabtu(18/1/2019) malam.

Peristiwa terjadi saat bus melaju di jalur Lembang mengarah ke Subang sekira pukul 17.00 WIB.

"Semua korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Jalan Cagak dan Beberapa Rumah Sakit di Subang. Rata-rata korban mengalami luka di tangan dan kaki akibat membentur dinding bus," kata Faisal.

Dikatakan dia, bus membawa rombongan jemaah pengajian yang akan kembali ke Depok, usai berwisata dari Tangkuban Parahu.

"Namun dalam perjalanan bus yang ditumpangi oleng dan terbalik," jelas Faisal.

Diketahui bus tersebut total membawa 57 penumpang, dan empat di antaranya anak-anak.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya