6 Ribu Petugas Gabungan Amankan Demo Buruh di DPR

Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, rekayasa lalu lintas di sekitar gedung DPR RI akan diberlakukan situasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jan 2020, 11:41 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2020, 11:41 WIB
Penjagaan Keamanan Daerah
Ilustrasi polisi. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 6.000 personel gabungan diturunkan untuk mengamankan demonstrasi serikat pekerja di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan.

"Kita sudah siapkan sebanyak 6.013 personel gabungan TNI dan Polri untuk mengamankan demo tersebut," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dihubungi, Senin (20/1/2020).

Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, rekayasa lalu lintas di sekitar gedung DPR RI saat demo berlangsung akan diberlakukan situasional.

"Untuk rekayasa lalu lintas, nanti sifatnya situasional," ucap Fahri.

Pada aksi unjuk rasa ini disampaikan oleh Presiden Konferensi Serikat Pekerjaan Indonesia (KSPI) Said Iqbal bahwa ada enam alasan penolakan dari serikat buruh terkait dengan RUU Omnibus Law, yakni menghilangkan upah minimum, menghilangkan pesangon, dan fleksibilitas pasar kerja atau penggunaan outsourcing dan buruh kontrak diperluas.

Alasan lainnya adalah lapangan pekerjaan yang tersedia berpotensi diisi Tenaga Kerja Asing (TKA) unskill, jaminan sosial terancam hilang, dan menghilangkan sanksi pidana bagi pengusaha.

Demo juga digelar di sejumlah kota besar di seluruh Indonesia seperti di Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat hingga Jawa Timur.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya