Liputan6.com, Jakarta - Pihak kepolisian mengambil langkah tegas membubarkan massa yang berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR Jakarta Pusat. Massa yang menolak pengesahan revisi Undang-Undang (RUU) TNI ini kemudian berangsur-angsur membubarkan diri pada pukul 19.40 WIB, Kamis (20/3/2025) malam.
Hal itu bermula saat situasi tak kondusif setelah massa memaksa masuk ke dalam Gedung DPR/MPR, Jakarta. Namun upaya itu dihalau aparat kepolisian. Petugas terpaksa menyemprotkan air ke arah massa menggunakan mobil water canon.
Baca Juga
Polisi yang menggunakan atribut lengkap membuat barikade dan pelan-pelan berjalan maju diikuti polisi menggunakan sepeda motor.
Advertisement
Melihat itu, massa aksi demo pun perlahan-lahan berjalan meninggalkan kawasan Gedung DPR RI sampai ke arah kolong Fly Over Ladokgi.
Hingga berita ini ditulis pukul 21.30 WIB, massa sudah mulai terurai dan tak lagi berada di kawasan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat. Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat kembali normal.
Sebelumnya, aksi demonstrasi ini sempat diwarnai kericuhan saat massa mencoba merangsek masuk Gedung DPR melalui pagar yang dijebol. Upaya tersebut dihalau aparat keamanan. Bahkan saat situasi tak terkendali, sejumlah mahasiswa tampak terluka.
Kejadian bermula saat orator dari atas mobil komando memberikan aba-aba untuk masuk ke dalam Gedung DPR/MPR, Jakarta melalui pagar-pagar yang sudah berhasil dijebol.
Instruksi itu pun langsung disambut massa mahasiswa dengan membuat border. Namun, belum sampai masuk ke dalam kompleks DPR, kepolisian yang berjaga pun langsung memukul mundur massa menggunakan mobil water canon.
Sejumlah Mahasiswa Terluka
Tindakan kepolisian menimbulkan suasana semakin riuh. Sebab massa membalas dengan melempar petasan ke arah polisi yang berjaga.
Sementara itu, tampak sejumlah mahasiwa lain lari kocar-kacir menghindari water canon. Sangking tak kondusifnya situasi, banyak mahasiswa yang menjadi korban luka.
Hal itu diketahui setelah orator meminta petugas medis untuk datang.
"Tolong-tolong panggil medis. Ini ada yang kakinya patah, ada yang bocor kepalanya," ucap dia.
Tak lama setelah orator berteriak, dua mobil ambulans mendekati kerumunan mahasiswa.
Relawan pun mengangkut mahasiwa yang luka-luka. Tak cuma itu, ada pula mahasiwa yang dievakuasi menggunakan sepeda motor.
Hingga berita ini ditulis pada pukul 19.32 WIB, massa mahasiswa tetap bertahan dan menolak imbauan polisi untuk membubarkan diri dari depan Gedung DPR.
Advertisement
