Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono membuat pernyataan terkait kasus PT Jiwasraya. Dalam keterangannya, SBY mendorong penyelesaian kasus Jiwasraya, yang akan menyelamatkan negara dari kasus lebih besar.
Dia pun sempat membandingkan Jiwasraya dengan kasus Bank Century.
Baca Juga
Terkait hal ini, Menko Polhukam Mahfud Md angkat bicara. Dia menuturkan, dorongan SBY tak lebih besar dari apa yang dilakukan pemerintah sekarang.
Advertisement
"Saya kira dorongan kita lebih kuat daripada dorongan Pak SBY," kata Mahfud di kantornya, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Sebelumnya, SBY menyebut kasus ini membuat kegaduhan politik. SBY lantas teringat akan peristiwa politik yang terjadi sepuluh tahun yang lalu. Pasca Pemilu 2009 yakni kasus Bank Century.
"Berbulan-bulan politik kita tidak stabil. Namun, apa yang ingin saya katakan? Sama seperti sekarang ini, nampaknya ada yang dibidik dan hendak dijatuhkan. Saya sangat tahu bahwa yang harus jatuh adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan juga mantan Gubernur BI, Wakil Presiden Boediono. Jika bisa, SBY juga diseret dan dilengserkan. Memang cukup seram," jelasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kasus Century
Kasus Century itu gegap gempita karenanya Pansus dibentuk, hak angket digunakan oleh DPR RI.
"Namun saya tetap tenang. Saya juga tak takut dengan dibentuknya Pansus. Bahkan tak pernah menghalanginya. Padahal koalisi pendukung pemerintah cukup kuat waktu itu. Jumlah anggota DPR RI dari Partai Demokrat juga sangat besar, 148 orang. Mengapa saya tak takut dengan Pansus Bank Century?" katanya.
"Saya memegang fakta dan kebenaran mengapa dilakukan bailout pada Bank Century. Ada alasan yang sangat kuat mengapa para otoritas keuangan mengambil keputusan yang berani tetapi berisiko tinggi. Dengan judgement mereka, yang memiliki kewenangan yang diberikan oleh undang-undang, pilihan dan keputusan harus diambil. Sejarah menunjukkan bahwa setelah itu Indonesia selamat dari krisis," tambah SBY.
Advertisement