Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebelumnya menyebut ada kesamaan antara dipulangkannya WNI asal Wuhan, China, dan wacana pemulangan WNI eks ISIS dari Suriah oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).
Menurut dia, pemulangan WNI eks ISIS itu masih tahap kajian. Sebab Wapres ingin pemerintah yakin bahwa WNI eks ISIS tidak membawa wabah radikalisme yang dicemaskan dapat menular.
Baca Juga
"Corona saja kan kita dilakukan observasi diisolasi dulu, nah ini juga harus dipikirkan, kalau menular berbahaya juga. Karenanya masih pengkajian," kata Wapres Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Rabu 5 Februari 2020.
Advertisement
Pernyataan tersebut menuai pro kontra di kalangan warganet. Menurut Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, penyebutan virus Corona seperti dikatakan Wapres Ma'ruf bukan maksud membandingkan.
"Jadi bukan rencana pemulangannya, juga bukan statusnya di mata negara Indonesia, tapi kajian dan penanganan atas dampak penularannya," tulis Masduki lewat siaran pers yang diterima, Kamis (6/2/2020).
Masduki menegaskan, Wapres Ma'ruf tidak pada posisi berkecenderungan untuk memulangkan eks pendukung ISIS. Adanya wacana masih dikaji pemerintah.
"Belum ada keputusan terkait pemulangan," tegas Masduki.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Belum Ada Keputusan
Sejumlah komentar netizen di media sosial maupun portal berita, ada sedikit mispersepsi. Menurutnya, netizen menganggap Wapres berkeinginan memulangkan WNI eks pendukung ISIS dan menyetarakan mereka dengan WNI asal Wuhan yang dievakuasi karena wabah Virus Corona.
"Wapres itu menegaskan WNI yang terjangkit wabah terorisme, lebih serius (dampaknya) lagi dikaji dan ditangani potensi penularan paham radikal terorismenya, bila mereka dipulangkan. Jadi belum ada keputusan terkait pemulangan (WNI eks ISIS)," Masduki menandasi.
Advertisement