Liputan6.com, Jakarta - Festival Cap Go Meh tak melulu khas dengan penampilan budaya Tionghoa. Masyarakat yang berada di lokasi festival di Pancoran, Pinangsia, Pasar Glodok, Jakarta Barat disuguhkan dengan permainan atraktif, yakni egrang.
Egrang adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan adalah egrang yang dilengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki.
Pertunjukan egrang di tengah perayaan Cap Go Meh 2571 ini pun menarik perhatian pengunjung.Â
Advertisement
T Jasun, Ketua dari Komunitas Egrang menyebut, anggotanya yang terdiri dari pemuda muslim dipanggil setiap tahun untuk memeriahkan Festival Cap Go Meh.Â
"Kehadiran kami tentunya untuk menghibur. Sekaligus sebagai kebersatuan budaya Indonesia dan Tionghoa," kata Jasun, Sabtu (8/2/2020).
Dalam balutan busana koko bernuansa merah putih, ditambah peci serta selendang warna-warni yang dikalungkan di leher, 15 pemuda ini mulai unjuk kebolehan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Berdiri Sejak 2011
Tak terlihat rasa takut saat mereka mulai menari di atas egrang yang tingginya kira-kira mencapai 1,5 meter itu.
Menurut Jasun, Komunitas Egrang yang dipimpinnya telah berdiri sejak tahun 2011. Kenapa egrang, karena terinspirasi dari sosok aktor laga asal Hong Kong, Jackie Chan. Â
"Jadi, dulunya kan sering dimainin Jakcie Chan. Jadi kita ngikutin, dipelajarin," ucap T Jasun.
Â
(Okti Nur Alifia)
Advertisement