Wali Kota Depok: Jangan Borong Masker, Itu Menzalimi Orang Sakit

Idris mengatakan, membeli masker dalam jumlah banyak tidak ada manfaatnya.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 03 Mar 2020, 11:58 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2020, 11:58 WIB
Warga Menyerbu lapak penjual alat-alat kesehatan di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020). Masyarakat memborong masker usai Presiden Jokowi mengumukan 2 WNi positif terjangkit virus Corona.
Warga Menyerbu lapak penjual alat-alat kesehatan di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020). Masyarakat memborong masker usai Presiden Jokowi mengumukan 2 WNi positif terjangkit virus Corona.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan dua Warga Negara Indonesia (WNI) positif terjangkit virus corona atau Covid-19 pada, Senin 2 Maret 2020 kemarin, kepanikan menghampiri masyarakat.

Wali Kota Depok, Muhammad Idris Abdul Somad meminta warga tetap tenang.

"Jangan panik apalagi panic buying," kata dia di Lapangan Mahakam, Selasa (3/2/2020).

Idris mengatakan, membeli masker dalam jumlah banyak tidak ada manfaatnya.

"Bahkan mendzalimi orang-orang yang terserang penyakit. Kalau masker dihabisi oleh warga semuanya, nanti stok untuk orang sakit kehabisan. Tolong ini tidak dilakukan," ujar dia.

Idris menyampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah memberikan pasokan masker untuk dibagi-bagikan ke rumah sakit, pukesmas, dan lembaga kesehatan.

"Kami sediakan untuk diberikan kepada orang sakit bukan orang sehat," ujar dia.

Selain itu, Idris juga menyiapkan satu lantai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok. Jikalau ada masyrakat yang terindikasi terserang virus corona.

"Indikasi seperti apa tolong di browsing. Diajarkan anak-anak jangan diajarkan kepanikan," ujar dia.

Saksikan video di bawah ini:

Harga Masker Melonjak

Akibat diborong warga, harga masker melonjak tajam.

Harga masker di Pasar Pramuka berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Untuk masker tiga lapis dengan berbagai merk dijual dikisaran harga Rp 300 hingga Rp 350 ribu per-box dengan isi 50 buah. Sementara masker N95 dibanderol dengan harga mencapai Rp 1,5 juta.

Menurut Jhony, pemilik kios di Pasar Pramuka mengatakan stok masker mulai menipis lantaran diserbu pembeli pada, Senin (2/3/2020) atau usai Jokowi mengumumkan adanya dua WNI terjangkit virus Corona.

"Semalam yang ramai mas. Ini stok sudah mulai menipis. Kalau nanti malam ramai lagi, ya enggak tahu (stok habis atau tidak)," kata dia.

Menurut Jhony, kebanyakan masyarakat membeli masker biasa, seperti merk Sensi Mask yang harganya mencapai Rp 350 ribu per-box.

"Yang jenis N95 sudah langka soalnya mas," kata dia.

Menurutnya, sejak awal muncul berita di China warganya terjangkit virus Corona, harga masker mulai naik di pasaran. Masker biasa yang awalnya dibanderol Rp 30 ribu kini naik menjadi sekitar Rp 350 ribu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya