Ombudsman Usul Indonesia Punya Dana Abadi Hadapi Bencana

Langkah ini, sudah dilakukan misalnya oleh China. Dalam kurun waktu 16 tahun, negeri tirai bambu itu berhasil mengumpulkan hingga USD 900 miliar.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2020, 05:30 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2020, 05:30 WIB
Ilustrasi Longsor
Ilustrasi Longsor

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Ombudsman RI Alamsyah Saragih mengusulkan agar pemerintah mulai mengumpulkan dana abadi untuk digunakan ketika negara menghadapi masalah-masalah krusial, seperti wabah hingga bencana alam.

"Kita agak kurang serius membangun yang namanya sovereign wealth fund, dana yang dikumpulkan untuk hal-hal seperti ini, bencana, serangan wabah, dan menjamin masa depan," kata Alamsyah  di Jakarta, Minggu (8/3/2020).

Langkah ini, sudah dilakukan misalnya oleh China. Dalam kurun waktu 16 tahun, negeri tirai bambu itu berhasil mengumpulkan hingga USD 900 miliar.

"Yang diambil sekian persen dari SDA yang dieksploitasi, dari hutan, dan dari aspek-aspek eksploitasi lain yang memang mereka peruntukan untuk mengantisipasi apabila ada bencana alam dan ada hal-hal yang krusial seperti ini," sambungnya.

Indonesia, memang sudah ada mekanisme pengumpulan dana abadi. Tapi masih kecil dan tidak berfokus pada tujuan spesifik.

"Ada di bawah Kementerian Keuangan dan terlalu banyak. Dia (China) bisa bangun satu rumah sakit hanya dalam sekian hari karena dananya di cukup. Kita menangani bencana di Palu saja sampai hari ini orang masih tinggal di hunian sementara (Huntara)," tegas dia.

Dia pun berharap, pemerintah harus sudah mulai mengumpulkan dana semacam itu. Dan itu pun nanti bakal digelontorkan ketika Indonesia menghadapi situasi genting, seperti bencana alam maupun wabah.

"Kalau kita istilahnya semacam dana abadi yang hanya bisa dikeluarkan apabila presiden tanda tangan. Seperti di China juga perdana menteri dan presiden tanda tangan baru keluar dan kemudian bangun rumah sakit dengan cepat," urai dia.

Jika menilik kemampuan SDM dalam menghadapi Covid-19, Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Hanya memang dukungan dari segi anggaran yang harus dikuatkan.

"Apakah orang Indonesia mampu? Mampu. Itu rumah sakit di Wuhan, arsiteknya anak Malang. Dari kapasitas kita bisa, tapi resource itu memang harus kita tabung," ujar dia.

 

 


Dari APBN

Menanggapi usulan tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa sejauh ini pemerintah sudah mengalokasikan anggaran dari APBN untuk menangani berbagai masalah, seperti bencana alam dan wabah. Dana tersebut dialokasikan ke BNPB.

"Kayak di (Karantina WNI) Natuna memang ditangani langsung oleh BNPB. Kemudian di Departemen Keuangan ada alokasi dana yang disiapkan dalam rangka menghadapi masalah-masalah atau bencana-bencana, wabah seperti Corona maupun bencana alam,"

Ngabalin mengakui bahwa dari segi jumlah anggaran memang belum terlampau besar. Meski demikian, dia menegaskan, khusus untuk penanganan Covid-19, dananya sudah disiapkan pemerintah.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Merdeka.com

Bencana Alam Beruntun
Ilustrasi
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya