Wamen PDTT Jelaskan Beda Pulang Kampung dan Mudik Ala Jokowi

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun televisi, Jokowi menjelaskan soal konsep awal Kartu Prakerja.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Apr 2020, 14:33 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 14:33 WIB
Jokowi Pastikan RS Darurat Siap Beroperasi
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Budi Arie Setiadi, menjelaskan soal istilah mudik dan pulang kampung seperti yang disampaikan Presiden Jokowi.

"Mudik adalah sebuah peristiwa bagian dari aktivitas sosio kultural/tradisi di hari raya, khususnya Hari Raya Idul Fitri. Dalam masyarakat Indonesia peristiwa mudik sudah berlangsung lama dan turun temurun," jelas Budi kepada Liputan6.com, Kamis (23/4/2020).

Sedangkan untuk pulang kampung yang dimaksud Jokowi, lanjut dia, sebuah pilihan masyarakat untuk kembali ke tempat asalnya karena alasan sosial ekonomi.

"Ini hak asasi manusia untuk memilih lapangan penghidupan atau pekerjaan. Karena di kota kondisi ekonomi memburuk, maka banyak warga memilih pulang kampung," tutur Budi.

Dia pun menuturkan, aktivitas tersebut untuk saat ini memang dilarang untuk menekan penyebaran virus Covid-19. 

Selain itu, dia menjelaskan soal konsep baru Kartu Prakerja.

Pada sebuah wawancara di sebuah stasiun televisi, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan, konsep Kartu Prakerja saat ini tidak seperti dulu. Kini, bentuknya sudah menyerupai bantuan sosial atau bansos.

Dia menuturkan justru bentuk baru Kartu Prakerja melegakan masyarakat di tengah pandemi Corona saat ini. 

"Iya dong (melegakan masyarakat). Cash transfer," kata Budi. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kata Jokowi

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun televisi, Jokowi menjelaskan soal konsep awal Kartu Prakerja.

Sejak awal, lanjut Jokowi, Kartu Prakerja memang disiapkan untuk pelatihan bagi masyarakat yang belum punya pekerjaan. 

"Kita sudah menyiapkan saat itu. Sejak Oktober kita sudah mendesain Kartu Prakerja itu bisa dipakai untuk training, untuk pelatihan mengenai teknisi coding, teknisi programming, untuk pelatihan barista, pelatihan chef," jelas Jokowi.

Namun, karena ada pandemi Covid-19, maka konsep Kartu Prakerja langsung diubah.

"Ada kondisi yang berbeda sekarang ini, yang extraordinary, ada Covid," ujar Jokowi.

"Sehingga dalam waktu 1 setengah bulan ini didesain ini dibelokan, diubah total, karena enggak mungkin kita harus ketemu dalam pelatihan. Barista kan harus ketemu, melatihnya kan harus ketemu, chef juga harus ketemu, offline, enggak mungkin. Lah ini diubah ke online dalam waktu yang sangat cepat," tambahnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya