Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyinggung ruwetnya bantuan sosial (bansos) pemerintah pusat untuk warga terdampak pandemi virus corona (Covid-19). Menurut dia, masalah itu juga banyak dikeluhkan oleh kepala desa yang kebingungan mengatur bantuan dari para menteri.
Pasalnya, banyak kepala desa yang mengira bahwa bansos untuk warga hanya satu pintu yakni, bantuan pemprov Jawa Barat. Namun, ternyata ada sejumlah bantuan yang dikirimkan oleh kementerian.
Baca Juga
"Karena ada yang belum paham, (bansos) Jawa barat itu hanya 1 pintu. Karena bantuan pemerintah itu ada 8 pintu," kata Ridwan Kamil dalam sesi ngobrol bareng bersama Liputan6.com, Senin (11/5/2020) malam.
Advertisement
"Kementerian Desa kirim bantuan sendiri, Pak Wishnutama (Menteri Pariwisata) juga sama kirim bantuan. Timing sendiri, cara sendiri," imbuhnya.
Pemerintah provinsi Jawa Barat sendiri mulai menyalurkan bansos sejak 15 April 2020. Ridwan Kamil mengakui bahwa ada pihak yang mengkritik lantaran bansos pemprov Jawa Barat mendahului pemerintah pusat.
"Jadi kami dikritik karena kerja kecepatan sebenarnya, mendahului bantuan pemerintah pusat yang belum sepenuhnya datang," jelasnya.
Dia enggan menyebut penyaluran bansos di tengah wabah corona kacau. Namun, Ridwan Kamil menilai bahwa banyaknya pintu akhirnya membuat masyarakat menjadi bingung.
"(Warga bilang) Kenapa yang kiri duluan Pak Gubernur, kenapa saya enggak dapat. Padahal, dia jatahnya dari Menteri Desa. Dia enggak hapal bahwa jadwal dia minggu depan, jadwal dari provinsi duluan," tutur dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sudah Disampaikan ke Presiden
Kang Emil mengaku telah meyampaikan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar penyaluran bansos untuk warga terdampak corona dibuat dalam satu pintu saja. Sehingga, tak menimbulkan kecemburuan di kalangan penerima bansos.
"Di rapat kabinet saya sudah sampaikan ke Pak Jokowi. 'Pak, jangan sampai urusan sembako urusan duit ribut. Tolong pintu yang kebanyakan itu disatu pintukan'," ucapnya.
"Pak presiden mendelegasikan ke Menko PMK untuk merespons itu," sambung Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Advertisement