Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memastikan akan terus menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada kalangan masyarakat yang membutuhkan. Namun, penyaluran bansos ini juga rawan praktik dan modus penipuan. Hal ini diungkapkan Menteri Sosial (Mensos), Syaifullah Yusuf.
Ia mengingatkan, publik untuk mewaspadai penipuan berkedok link-link pendaftaran bansos yang bertebaran di media sosial. Ia menyebut, penyaluran bansos yang dilakukan pihaknya telah melalui proses asesmen terhadap penerima manfaat.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Saya minta juga masyarakat waspada. Banyak sekali yang membuat link-link yang seakan-akan dia membuka pendaftaran bagi mereka yang menginginkan bansos, padahal itu penipuan gitu," kata Mensos Saifullah Yusuf dilansir dari Antara, Rabu (19/3/2025).
Saifullah menambahkan, bantuan sosial dari Kementerian Sosial (Kemensos) dikirim berdasarkan data yang ada serta melalui proses asesmen yang juga melibatkan pemerintah daerah.
"Jadi bantuan sosial untuk bencana itu kan termasuk bansos adaptif ya. Itu pun kita melalui proses asesmen. Melalui pendataan yang kemudian ditandatangani oleh pemerintah daerah, baru bansos adaptif turun. Jadi ada proses untuk memperoleh bansos," ucap Saifullah.
Adapun untuk bantuan sosial reguler, kata dia, disalurkan berdasarkan data yang terhimpun dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) atau yang dulu disebut Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Jadi tidak ada yang sifatnya pendataan-pendataan begitu. Jadi kalau ada yang meminta supaya mendaftarkan diri agar mendapatkan bansos, Itu jelas tidak ada dan itu jelas palsu," tambah dia.
Ikuti Aktivasi cover lagu "Ruang Gema" Liputan6.com di Instagram dan campaign Cek Fakta #LawanRuangGema di TikTok dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Klik link terkait untuk ikutan dan informasi selengkapnya:
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement
