Imam Tarawih Positif Corona, 54 Warga di Tambora Jakbar Dites Swab

Sambil menunggu hasil tes swab, warga diperintahkan melakukan isolasi mandiri.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 14 Mei 2020, 18:43 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 18:22 WIB
Penumpang KRL di Stasiun Bojonggede Tes Swab Massal
Paramedis mengambil sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab di Stasiun Bojonggeder, Jawa Barat, Senin (11/05/2020). Pemkab Bogor melakukan tes swab dan rapid test bagi penumpang KRL Commuter Line dilakukan secara massal. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Camat Tambora menggelar tes swab secara massal terkait virus corona Covid-19 di RW 07, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat pada Kamis (14/5/2020).

Langkah ini diambil setelah ditemukannya tiga pasien positif virus corona Covid-19 serta 28 orang dalam pengawasan (ODP) di lingkungan tersebut.

Camat Tambora Bambang Sutama menyampaikan, yang diprioritaskan mengikuti tes swab adalah orang dengan kategori rentan, misalnya lansia atau orang dengan penyakit bawaan seperti asma dan sebagainya.

Awalnya Bambang menargetkan 70 warga yang menjalani tes swab. Namun, yang bersedia hanya 54 orang.

"Saya tidak mau rapid test karena tingkat keakuratan kurang. Makanya saya minta langsung swab," kata Bambang, Kamis (14/5/2020).

Bambang menerangkan, hasil tes swab corona Covod-19 baru akan keluar satu minggu kemudian. Sambil menunggu, Bambang memerintahkan warga di RW 07, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat itu melakukan isolasi mandiri.

"Setiap hari kami juga menyemprot cairan disinfektan dan hari ini atau besok kami berikan sembako kepada mereka yang di-swab karena dia harus isolasi mandiri," ujar Bambang.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Imam Salat Tarawih

Penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi Ikuti Tes Swab PCR
Petugas medis menata sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Selasa, (5/5/2020). Pemkot Bekasi melakukan tes swab secara massal setelah tiga penumpang KRL dari Bogor terdeteksi virus corona. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, seorang imam musala Baitul Muslimin yang juga ketua RW setempat terkonfirmasi positif Covid-19.

Imbasnya, 28 orang yang pernah berinteraksi masuk dalam kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP). 20 di antaranya makmum yang ikut dalam salat tarawih di musala tersebut. 28 orang itu langsung dites swab di puskesmas setempat pada Minggu 10 Mei lalu. 

Bambang Sutama menerangkan, kakek itu tertular Covid-19 dari cucunya.

"Cucunya waktu itu menjalani rapid test sekaligus tes swab di Puskemas. Hasilnya menunjukkan positif Covid-19. Kakek dan istrinya kemudian ikut melakukan tes serupa pada hari Jumat diketahui hasilnya positif," kata dia saat dikonfirmasi, Senin (11/5/2020).

Bambang menuturkan, celakanya kakek itu tetap beraktivitas seperti biasa di luar rumah. Bahkan sempat menolak dirujuk ke RS Wisma Atlet Kemayoran.

"Dia (kakek) menyampaikan 'saya tidak kena Covid-19 tapi gejala typus. Nah malemnya masih mimpin salat tarawih," ucap dia.

Bambang mengatakan, tak kehabisan akal membujuk satu keluarga itu agar mau menjalani perawatan di rumah sakit. Akhirnya pada Minggu kemarin kakek dan istrinya bersedia dibawa ke Rumah Sakit Tarakan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya