Liputan6.com, Jakarta - Camat Tambora menggelar tes swab secara massal terkait virus corona Covid-19 di RW 07, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat pada Kamis (14/5/2020).
Langkah ini diambil setelah ditemukannya tiga pasien positif virus corona Covid-19 serta 28 orang dalam pengawasan (ODP) di lingkungan tersebut.
Baca Juga
Camat Tambora Bambang Sutama menyampaikan, yang diprioritaskan mengikuti tes swab adalah orang dengan kategori rentan, misalnya lansia atau orang dengan penyakit bawaan seperti asma dan sebagainya.
Advertisement
Awalnya Bambang menargetkan 70 warga yang menjalani tes swab. Namun, yang bersedia hanya 54 orang.
"Saya tidak mau rapid test karena tingkat keakuratan kurang. Makanya saya minta langsung swab," kata Bambang, Kamis (14/5/2020).
Bambang menerangkan, hasil tes swab corona Covod-19 baru akan keluar satu minggu kemudian. Sambil menunggu, Bambang memerintahkan warga di RW 07, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat itu melakukan isolasi mandiri.
"Setiap hari kami juga menyemprot cairan disinfektan dan hari ini atau besok kami berikan sembako kepada mereka yang di-swab karena dia harus isolasi mandiri," ujar Bambang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Imam Salat Tarawih
Sebelumnya, seorang imam musala Baitul Muslimin yang juga ketua RW setempat terkonfirmasi positif Covid-19.
Imbasnya, 28 orang yang pernah berinteraksi masuk dalam kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP). 20 di antaranya makmum yang ikut dalam salat tarawih di musala tersebut. 28 orang itu langsung dites swab di puskesmas setempat pada Minggu 10 Mei lalu.
Bambang Sutama menerangkan, kakek itu tertular Covid-19 dari cucunya.
"Cucunya waktu itu menjalani rapid test sekaligus tes swab di Puskemas. Hasilnya menunjukkan positif Covid-19. Kakek dan istrinya kemudian ikut melakukan tes serupa pada hari Jumat diketahui hasilnya positif," kata dia saat dikonfirmasi, Senin (11/5/2020).
Bambang menuturkan, celakanya kakek itu tetap beraktivitas seperti biasa di luar rumah. Bahkan sempat menolak dirujuk ke RS Wisma Atlet Kemayoran.
"Dia (kakek) menyampaikan 'saya tidak kena Covid-19 tapi gejala typus. Nah malemnya masih mimpin salat tarawih," ucap dia.
Bambang mengatakan, tak kehabisan akal membujuk satu keluarga itu agar mau menjalani perawatan di rumah sakit. Akhirnya pada Minggu kemarin kakek dan istrinya bersedia dibawa ke Rumah Sakit Tarakan.
Advertisement