Kronologi 2 Tenaga Medis Covid-19 di Intan Jaya Papua Ditembak KKB

Dua petugas medis itu ditembak saat hendak mengantar obat-obatan terkait virus corona Covid-19.

oleh Nanda Perdana PutraMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 23 Mei 2020, 14:32 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2020, 14:32 WIB
Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan dengan Senjata Api (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menyampaikan kronologi penembakan dua orang tenaga medis penanganan virus corona Covid-19 yang dilakukan Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya. Insiden terjadi pada Jumat, 22 Mei 2020 pukul 16.30 WIT.

"Pada hari dan tanggal tersebut, personel Polres Intan Jaya mendapat Informasi dari salah satu tenaga medis yang bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya bahwa telah terjadi penembakan terhadap dua orang tenaga medis masing-masing atas nama Alemanek Bagau dan Koni Somou," ujar Kamal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/5/2020).

Menurut Kamal, kedua tenaga medis tersebut ditembak saat hendak mengantar obat-obatan untuk menangani penyebaran virus corona Covid-19 di Distrik Wandai, Intan Jaya, Papua.

Dalam insiden itu, seorang tenaga medis bernama Koni Somou dinyatakan meninggal dunia. Sementara, Alemanek Bagau dirawat di Pastoral Wandai dan kondisinya kritis.

"Pascakejadian, Sabtu tanggal 23 Mei 2020 direncanakan Kapolres Intan Jaya AKBP Yuli Karre Pongbala bersama dengan anggota dan berkoordinasi dengan pihak TNI akan menuju ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban," jelas dia.

Kamal menyebut, medan yang sulit dan jarak yang jauh menjadi salah satu hambatan anggota di lapangan menuju ke lokasi. Butuh waktu sekitar lima jam untuk dapat tiba di lokasi kejadian.

"Saat ini di tempat kejadian yakni di Wandai belum ada pos polisi dan tidak ada jaringan telekomunikasi. Dari 8 distrik yang ada di Intan Jaya, baru tiga distrik yang ditempati oleh pasukan. Termasuk anggota kepolisian. Sedangkan lima distrik yakni Tomasiga, Agisiga, Ugimba, Wandai, dan Iyandoga belum ada pos keamanan dan juga anggota kepolisian di sana," ucap Kabid Humas Polda Papua.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Dugaan Motif

KKB Papua Kembalikan 4 Senjata Api Milik TNI
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah mengembalikan senjata api milik yang dirampas dari anggota TNI yang sedang mengawal tim s...

Dua orang tenaga medis penanganan virus corona Covid-19 di Kabupaten Intan Jaya, Papua dianiaya oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB), Jumat 22 Mei 2020 kemarin. Satu orang tenaga medis tewas dalam insiden tersebut.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan, kedua korban merupakan orang asli Papua (OAP). Mereka ditugaskan di puskesmas setempat sebagai bagian dari Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Intan Jaya.

"Pada hari Jumat sekitar pukul 13.00 waktu setempat bertempat di Kampung Wandai Distrik Homeo telah terjadi penganiayaan oleh Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) terhadap dua orang masyarakat asli Papua (OAP)," ucap Eko dalam siaran pers tertulis, Sabtu (23/5/2020).

Kedua korban yakni Kepala Puskesmas Kampung Wandai Ale Melik Bogau dan pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya Heniko Somau. Heniko Somau meninggal dunia dalam insiden tersebut. Sementara Ale Melik Bogau mengalami luka dan sedang dirawat.

"Mereka mengalami luka sabetan parang," kata Eko.

Saat kejadian, kata Eko, keduanya tengah bertugas mensosialisasikan bahaya virus corona Covid-19 kepada masyarakat di wilayah Distrik Homeo, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

"Dugaan sementara motif penganiayaan adalah karena kelompok separatis menganggap kedua korban adalah sebagai mata-mata aparat TNI/Polri," kata Eko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya