Ma'ruf Amin: 1.851 Anak Indonesia Jadi Korban Corona Covid-19

Ma'ruf mengatakan, peringatan bagi pemerintah bahwa perhatian dan perspektif perlindungan kepada anak perlu menjadi bagian dari kebijakan pemerintah dalam memasuki tatanan baru.

oleh Luqman RimadiLiputan6.com diperbarui 11 Jun 2020, 16:37 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2020, 14:16 WIB
Jalin Silahturahmi, Emtek Grup Bertamu ke MUI
Ketua MUI Ma`ruf Amin (tengah) bersama Direktur Utama Indosiar Imam Sudjarwo (kiri) saat menerima kunjungan Emtek Grup di Gedung MUI Jakarta, Selasa (8/8). Kunjungan Emtek Grup ke MUI tersebut untuk menjalin silaturahmi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan terdapat 1.851 anak Indonesia yang jadi korban akibat Covid-19.

"Tercatat sekitar 1.851 anak Indonesia menjadi korban keganasan virus ini," kata Ma'ruf Amin saat menghadiri rapat koordinasi KPAI 2020 tentang Kesiapan Pesantren dan Satuan Pendidikan Berbasis Asrama dalam Penerapan New Normal, melalui siaran telekonference, Jakarta, Kamis (11/6/2020).

Merujuk data tersebut, Ma'ruf menjelaskan hal tersebut jadi perhatian pemerintah. Oleh sebab itu, pemerintah akan membuat kebijakan untuk perlindungan anak-anak dalam era new normal atau tatanan normal baru.

"Peringatan bagi pemerintah bahwa perhatian dan perspektif perlindungan kepada anak perlu menjadi bagian dari kebijakan pemerintah dalam memasuki tatanan baru," kata Ma'ruf.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Upaya Pemerintah Atasi Covid-19

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Ma'ruf menjelaskan hingga saat ini upaya pemerintah adalah terkait penanggulangan penularan Covid-19. Hal tersebut bertujuan untuk memutus mata rantai corona hingga vaksin ditemukan.

"Pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID-19, menempatkan upaya kesehatan dan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama," kata Ma'ruf.

Tidak hanya itu, upaya kedua yaitu meningkatkan kapasitas pelayanan medis agar mereka yang telah terpapar dapat ditangani dengan baik.

Selanjutnya, membangun mekanisme untuk melacak masyarakat yang berpotensi terpapar melalui pelaksanaan test COVID-19 secara masif, serta menerapkan protokol isolasi diri yang ketat.

"Menerapkan PSBB dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin," jelas Ma'ruf. 

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya