Agar Klaster Secapa AD Tak Terulang, Jabar Akan Tes Covid-19 Masal di Sekolah Kenegaraan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, penanganan klaster Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) langsung ditangani oleh pihak TNI.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 10 Jul 2020, 14:51 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2020, 14:43 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin Rapat Persiapan Pelaksanaan Tes Covid-19, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (23/3/20). (Humas Jabar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, penanganan klaster Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) langsung ditangani oleh pihak TNI.

"Sesuai kesepakatan dengan Panglima TNI, bahwa pengelolaan pandemi klaster di sana (Secapa AD) akan dikelola secara mandiri oleh TNI AD," kata Ridwan Kamil dalam jumpa pers, Jumat (10/7/2020).

Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil menjelaskan, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar akan melakukan penetrasi pelacakan kontak, tes masif dan penelusuran epidemiologis di luar kompleks Secapa AD.

"Sehingga kita hanya mengerjakan pada perimeter di luar kompleks (Secapa) yaitu testing, tracing kepada keluarga, testing kepada kontak di luar kompleks itu jadi tanggung jawab Gugus Tugas Kota Bandung dan Provinsi Jabar," jelasnya.

Tak hanya itu, Emil mengaku berkoordinasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo terkait pengetesan massal di lingkungan sekolah berbasis asrama yang dikelola TNI. Hal itu dilakukan guna mengetahui peta penyebaran dan upaya tindak lanjut atas penanganan klaster.

"Saya lapor ke panglima dan Pak Doni Monardo, dan sudah disepakati bahwa puluhan sekolah vertikal (institusi pendidikan kenegaraan) di Jawa Barat itu akan dites massal untuk memastikan bahwa hal-hal seperti ini tidak terulang lagi," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tes di Pasar hingga Terminal

Emil menerangkan, pengetesan serupa sudah dilakukan Gugus Tugas di pasar, terminal, dan objek wisata.

"Jadi kita waspada setelah ada kejadian kita buat pola. Dulu pasar enggak dites, setelah ada pola pasar kita intensifkan," katanya.

Emil mengaku saat ini masih menunggu perkembangan tes masif yang dilakukan oleh sekolah militer. Namun ia berjanji semua data akan disampaikan secara transparan.

"Dari Pak Doni (Kepala BNPB) sudah menyampaikan bahwa semua data tidak boleh ada yang ditutupi dan itu jadi prinsip transparansi dari gugus tugas dan kita hadapi sama-sama termasuk menghadapi kabar buruk," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya