Liputan6.com, Jakarta Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat 1.053 pedagang di 190 pasar tradisional yang tersebar di 26 provinsi, positif Covid-19 akibat infeksi virus Corona. Jumlah tersebut merupakan akumulasi data 18 Juni hingga 13 Juli.
Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, tingginya jumlah kasus Corona di pasar, salah satunya disebabkan oleh masih banyak masyarakat yang tidak meyakini bahaya virus tersebut.
"Informasi yang terus kami terima, bahwa ketidakpercayaan publik terhadap bahaya Covid-19 menjadi faktor utama peningkatan kasus di pasar," ucap Reynaldi, Selasa (14/7/2020).
Advertisement
Dia menjelaskan, minimnya pengetahuan masyarakat di pasar mengakibatkan adanya disinformasi tentang dampak infeksi virus Corona. Oleh karena itu, penerapan protokol kesehatan di pasar minim.
Namun, lanjut dia, kekeliruan dan sikap acuh ini tidak hanya pada dari pihak pedagang. Menurut dia, pengunjung pasar pun turut andil atas minimnya penerapan protokol kesehatan selama pandemi Corona.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Minta Pemprov
Reynaldi mengatakan realita tersebut menjadi tuntutan IKAPPI terhadap pemerintah provinsi atau kabupaten/kota agar mengetatkan pengawasan protokol kesehatan di pasar tradisional.
Dia juga mendorong kepada seluruh kepala pasar untuk terus aktif menerapkan protokol kesehatan di tempat mereka beraktivitas.
"IKAPPI berupaya dan terus mendorong agar penyebaran Covid-19 di pasar segera berhenti, melalui kerja sama dengan semua pihak pemda dan pemprov termasuk juga membangun komunikasi dengan pemerintah pusat dalam rangka menerapkan kebijakan nasional yang sesuai dengan pedagang," kata Reynaldi.
Â
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka
Advertisement