Liputan6.com, Jakarta Pemkab Banyuwangi kembali menyalurkan bantuan sosial skema APBD ke warga terdampak Pandemi Covid/19. Penyerahan bansos dalam bentuk paket sembako tersebut secara simbolis dilakukan pada warga terdampak di Kecamatan Tegaldlimo, Jumat (17/7).
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, penyaluran ini merupakan tahap kedua yang kembali disalurkan kepada total 21.700 warga terdampak.
“Penyerahan bantuan ini merupakan lanjutan dari program pemberian sembako kepada warga terdampak pandemi. Sejumlah program bantuan sosial memang masih terus berjalan, mengingat pandemi belum berakhir,” ujar Anas.
Advertisement
“Apalagi, di masa new normal, sebagian perhatian kita juga mulai teralihkan dengan dimulainya berbagai aktivitas, padahal masih banyak saudara kita yang masih membutuhkan uluran tangan. Maka penyaluran bantuan kami lanjutkan saat ini,” imbuh Anas.
Anas menjelaskan, saat ini sudah 269.000 keluarga Banyuwangi terjangkau berbagai program sosial, mulai PKH, Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Bantuan Pangan Provinsi Jatim, dan jaring pengaman Pemkab Banyuwangi.
“Harapan kami, di masa new normal ini, warga yang terdampak secara ekonomi ini bisa kembali menjalankan aktivitas ekonominya. Penghasilannya mulai berangsur normal. Yang jualan mulai jualan lagi, UMKM juga mulai dapat orderan kembali. Namun, jangan lupa tetap disiplin terhadap protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak. Biar ekonomi jalan, covid-19 bisa ditahan,” pesan Anas.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Lukman Hakim merinci penyaluran sembako tahap dua ini dilakukan serentak bagi 21.700 warga se-kabupaten. Paket sembako yang dibagikan terdiri atas 15 kg beras, 5 kaleng sarden, dan 1 liter minyak goreng.
“Untuk program paket sembako dari anggaran APBD ini akan diberikan tiga tahap, rencananya tahap ketiga akan kembali disalurkan di awal Agustus. Selain itu, masih ada beberapa program bantuan lain yang akan disalurkan pada beberapa bulan ke depan,” ujar Lukman.
Lukman melanjutkan, di Banyuwangi, bantuan sosial bagi warga tedampak total mencapai Rp496 miliar. Terdiri atas Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah pusat dengan total bantuan Rp 228,8 miliar yang menyasar 139.309 KK, PKH untuk 59.563 KK senilai Rp102,5 miliar.
Ada pula BLT Desa dari pemerintah pusat Rp 66,7 miliar kepada 36.979 warga. Ada juga Bansos Tunai (BST) Kemensos sebesar Rp58,2 miliar untuk 32.344 KK. Juga bantuan dari Pemprov Jawa Timur sekitar Rp24 miliar yang menyasar 35 ribu warga terdampak.
“Untuk program BST Kemenaos sudah tuntas disalurkan semua, sedangkan bantuan provinsi baru satu tahap dari penyaluran tiga tahap. Sedangkan untuk BPNT masih akan disalurkan tiap bulan hingga bulan Desember,” terang Lukman.
(*)