Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak momentum Idul Adha untuk memperbanyak amal ibadah dengan berbagi kebaikan dan membantu sesama anak bangsa. Sebab, saat ini negara sedang diselimuti kesulitan karena pandemi Covid-19.
"Saat ini adalah kondisi yang tepat untuk melakukannya, karena banyak saudara sebangsa dan setanah air sangat membutuhkan uluran tangan kita," kata Ma'ruf, Rabu (29/7/2020).
Baca Juga
Ma'ruf mengajak umat Islam untuk mengambil nilai keteladanan Nabi Ibrahim bahwa untuk mencapai tujuan mulia dibutuhkan suatu pengorbanan.
Advertisement
"Saatnya kita umat Islam mengambil makna ketelanan Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anak yang dicintainya. Di sini terdapat nilai keteladanan bagi kita, bahwa untuk mencapai tujuan mulia dibutuhkan suatu pengorbanan," terang dia.
Ma'ruf yakin, seluruh amal ibadah dan pengorbanan yang dikeluarkan di momen Idul Adha ini dapat menunjang terciptanya kehidupan yang harmonis. Baik antarsesama umat beragama maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Semoga Hari Raya Idul Adha ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita serta menumbuhkan rasa kasih sayang dan kepekaan kita terhadap sesama, dalam rangka membangun kembali bangsa Indonesia yang maju, produktif, dan aman dari Covid-19," kata Ma'ruf.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
MUI: Masyarakat di Zona Hitam Salat Idul Adha di Rumah
Sementara itu, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorum Ni'am Sholeh mengimbau umat Islam yang berada pada wilayah dengan kasus Covid-19 masih tinggi untuk melaksanakan salat Idul Adha di rumah. Mereka diharapkan tidak menunaikan salat Idul Adha di masjid atau lapangan secara berjamaah.
Imbauan ini disampaikan Asrorum Ni'am dalam konferensi pers MUI yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (28/7/2020).
"Ketika kita berada di kawasan yang angka penularan menunjukkan tren meningkat bahkan berada dalam kualifikasi hitam maka pelaksanaan salat Idul Adha tetap di rumah bersama keluarga," katanya.
Namun, untuk umat Islam yang berada di zona hijau dianjurkan untuk melaksanakan saat Idul Adha di masjid, musala atau lapangan. Dengan catatan, tetap patuh menjalankan protokol kesehatan.
Seperti menjaga jarak, menggunakan masker, membawa peralatan salat sendiri dan berwudhu dari rumah.
"Pastikan kondisi kesehatan kita tetap fit. Ketika kita melihat bahwa diri kita sakit atau memiliki penyakit bawaan maka sebaiknya tetap salat di rumah saja," ujar dia.
Asrorum Ni'am mengingatkan, salat Idul Adha hukumnya sunnah muakkad. Artinya, salat yang sangat dianjurkan untuk melakukannya.
Akan tetapi, di tengah pandemi Covid-19, pelaksanaan salat Idul Adha harus mempertimbangkan situasi wabah.
"Pelaksanaan Idul Adha pada saat wabah Covid-19 yang belum sepenuhnya terkendali ini harus terus mempertimbangkan kondisi faktual di tengah masyarakat kita," tutupnya.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka
Advertisement