Perekonomian di Bali Kembali Berdenyut, Siap Terima Turis Asing September 2020

Pariwisata Bali dibuka, roda ekonomi kembali menggeliat

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2020, 14:52 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2020, 14:40 WIB
Bamsoet di sela kunjungannya di Bali
Bamsoet di sela kunjungannya di Bali (Foto:MPR)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo merasakan dari dekat geliat kehidupan masyarakat Bali yang adaptif menjalankan pola hidup baru (new normal), sehingga pariwisata Bali sudah mulai dibuka per hari ini, Jumat (31/7/2020).

Sebagai tahap awal, berbagai tempat wisata mulai diizinkan beroperasi untuk menyambut para turis domestik. Jika kerjasama turis domestik dengan masyarakat Bali berjalan lancar, ditandai dengan saling mentaati protokol kesehatan, Bali akan siap menerima turis asing pada 11 September 2020.

"Adaptip dan disiplin adalah dua kunci keberhasilan membangkitkan kembali perekonomian Bali yang 70 persennya ditunjang sektor pariwisata. Dari mulai akomodasi hotel, ekonomi kreatif, tempat hiburan, dan berbagai atraksi wisata lainnya. Mulai hari ini, wajah Bali akan mendapat sorotan dunia. Bali harus mampu membuktikan diri, dibukanya sektor pariwisata jangan sampai berkorelasi tinggi dengan penyebaran virus Covid-19. Sehingga secara perlahan, kepercayaan turis domestik dan asing bisa kembali pulih, agar geliat ekonomi masyarakat bisa kembali bergairah," ujar Bamsoet di sela kunjungannya di Bali.

Mantan Ketua DPR RI ini mendorong sebagai pemantik, Bali bisa memberikan promosi dan insentif khusus terhadap pariwisata di bidang Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Misalnya dengan mengajak kantor perusahaan swasta, BUMN, dan kementerian/lembaga, mengadakan pertemuan atau rapat di Bali. Maupun mendorong berbagai kelompok masyarakat mengadakan pameran di Bali.

"Mengingat pariwisata baru dibuka, turis pribadi ataupun keluarga rasanya dalam waktu dekat belum akan tergerak melakukan wisata. Agar kepercayaan terhadap Bali bisa cepat pulih, pemda dan seluruh stakeholder bisa terlebih dahulu mengajak perkantoran besar mengadakan kegiatan di Bali sebagai turis berkelompok dengan memberikan insentif dan diskon khusus. Jika pemberitaan yang datang ke Bali semakin hari semakin banyak, pada akhirnya turis pribadi dan keluarga akan tergerak untuk berlibur ke Bali," tandas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga mengingatkan agar masyarakat Bali didukung pemerintah provinsi dan pemerintah daerah tak lengah.

Seiring semakin banyaknya kunjungan wisata ke Bali, akan membuat penyebaran Covid-19 semakin terbuka. Karena itu, protokol kesehatan tak boleh diabaikan ataupun dikompromikan.

"Menyerah dan pasrah begitu saja kepada virus Covid-19 bukanlah tindakan bijaksana. Mengabaikan keberadaan Covid-19 juga sangat tidak tepat. Yang bisa kita lakukan sampai ditemukannya vaksin adalah tetap bertahan hidup dengan mengedepankan protokol kesehatan," pungkas Bamsoet. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya