Jemput Pasien 2 Pasien Corona di Cipayung, Petugas Medis ditolak Keluarga

Suami berinisial IM itu menolak kehadiran petugas kelurahan beserta tim kesehatan Puskesmas Cipayung di rumah mereka di RT 07 RW 03 Setu, Cipayung.

oleh Luqman RimadiLiputan6.com diperbarui 11 Agu 2020, 20:03 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 20:03 WIB
FOTO: Pedagang Pasar Thomas Jalani Tes Swab COVID-19
Petugas medis Kecamatan Gambir melakukan tes swab terhadap pedagang Pasar Thomas, Jakarta, Rabu (17/6/2020). Tes swab dilakukan untuk memutus rantai penularan virus corona COVID-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria menolak kedatangan petugas kesehatan saat menjemput istri serta anaknya yang telah dinyatakan positif Covid-19 di Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (11/8/2020).

Lurah Setu, Jenuri mengatakan penolakan tersebut bermula saat sejumlah petugas medis mendatangi kediaman pria tersebut untuk menjemput istri dan anaknya yang telah dinyatakan positif Covid-19.

"Awalnya dia (suami) tidak mau karena bayangan dia kalau sampai di karantina di Rumah Sakit Wisma Atlet dia khawatir istrinya tidak betah," kata Lurah Setu, Jenuri di Jakarta. 

Suami berinisial IM itu menolak kehadiran petugas kelurahan beserta tim kesehatan Puskesmas Cipayung di rumah mereka di RT 07 RW 03 Setu, Cipayung.

Kehadiran petugas Puskesmas didampingi aparatur kelurahan ke lokasi itu untuk memindahkan istri IM berinisial SW dan seorang putrinya berinisial SC ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.

"Kami menindaklanjuti kekhawatiran dari warga sekitar kalau penyakit ini menular," kata dia.

 

Empat Kali Tes Hasilnya Positif

Melihat Tes Serologi COVID-19 untuk Petugas Medis
Petugas medis saat diperiksa dengan metode Tes serologi virus Corona COVID-19 di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Cara mendeteksinya dilakukan dengan mengambil darah pasien dan dimasukkan ke tabung darah untuk diproses di laboratorium. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Petugas kelurahan pun akhirnya berupaya merayu IM dan memberi pengertian bahwa istri dan anaknya lebih baik berada di Wisma Atlet agar bisa segera disembuhkan.

"Kalau IM sudah dua kali swab test hasilnya negatif, tapi SW sudah empat kali swab test tetap positif, sementara anaknya dua kali swab positif," kata Jenuri seperti dilansir dari Antara.

Setelah terlibat perdebatan sekitar satu jam, SW dan SC berhasil dievakuasi petugas menggunakan mobil ambulans menuju RS Wisma Atlet sekitar pukul 14.30 WIB.

"Akhirnya kita datang kasih pemahaman dan orangnya setuju," kata Jenuri.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya