5 Hal Terkait Video Viral Gus Mus Kritik Pemkab Rembang

Dalam video tersebut, Gus Mus mengkritik lantaran tidak ada satu pun bendera merah putih di alun-alun Rembang saat HUT ke-75 kemerdekaan RI.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 18 Agu 2020, 19:44 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2020, 19:44 WIB
THUMBNAIL GUS MUS
THUMBNAIL GUS MUS

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini viral video Kiai Mustafa Bisri alias Gus Mus yang mengkritik Pemkab Rembang, Jawa Tengah.

Dalam video tersebut, Gus Mus mengkritik lantaran tidak ada satu pun bendera merah putih di alun-alun Rembang saat HUT ke-75 kemerdekaan RI.

"Ada yang aneh menurut saya di Alun-Alun Rembang, tidak ada satu pun bendera Merah Putih dikibarkan. Pertanyaan saya kepada Pemda Rembang, mulai Bupati sampai DPRD-nya. Apa lupa, apa tidak punya bendera, apa karena lagi sibuk memikirkan Pilkada. Terima kasih," kata Gus Mus dalam video tersebut.

Kepala Bagian Protokol Dan Komunikasi Pimpinan Daerah Setda Rembang Arif Dwi Sulistya pun angkat bicara.

Dia menyebut, upacara peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI tahun ini dipusatkan di halaman Kantor Bupati Rembang, dengan jumlah peserta terbatas, mengingat pandemi Covid-19. Konsentrasi pemasangan bendera, banner, dan umbul-umbul terpusat di halaman Kantor Bupati.

"Berbeda dengan tahun-tahun sebelum pandemi, upacara selalu digelar di Alun-Alun Rembang, kali ini konsentrasi di halaman Kantor Bupati Rembang," kata Arif.

Berikut 5 hal terkait video viral Gus Mus kritik Pemkab Rembang dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Tersebar di Media Sosial

Sejumlah Tokoh Doa Bersama untuk Palestina
KH Mustofa Bisri atau Gus Mus membacakan puisi dalam acara doa bersama untuk Palestina di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (24/8). Acara ini merupakan bentuk kemanusiaan, solidaritas dan rasa empati untuk Palestina (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Video Kiai Mustafa Bisri alias Gus Mus yang mengkritik Pemkab Rembang lantaran tidak ada satu pun bendera merah putih di alun-alun saat HUT ke-75 kemerdekaan RI viral dan menyebar di media sosial.

Melalui video yang beredar secara berantai di media sosial dan WA grup, pengasuh Pondok P,esantren Roudlatut Thalibin Leteh itu mempertanyakan kepada Pemda dan DPRD Rembang mengapa tidak ada satu bendera merah putih yang berkibar, apakah lupa, atau tidak punya bendera, atau sedang sibuk memikirkan Pilkada.

"Ada yang aneh menurut saya di Alun-Alun Rembang, tidak ada satu pun bendera Merah Putih dikibarkan. Pertanyaan saya kepada Pemda Rembang, mulai Bupati sampai DPRD-nya. Apa lupa, apa tidak punya bendera, apa karena lagi sibuk memikirkan Pilkada. Terima kasih," kata Gus Mus dalam video tersebut.

 

Santri Langsung Bergerak Pasang Bendera

[Bintang] Bait-bait Puisi Gus Mus yang Sanggup 'Memperkaya' Jiwa
Puisi Gus Mus. | via: noenkcahyana.blogspot.com

Setelah video tersebut beredar, sejumlah santri langsung mendatangi Alun-Alun Rembang. Bahkan KH Bisri Adib Hattani (Gus Adib) dari keluarga Ponpes Roudlatut Thalibin bersama M. Naf’an Fuadi, Ketua NU Care Lazisnu Rembang, serta beberapa aktivis NU terlihat di Alun-Alun.

M Naf’an Fuadi mengaku ia dan santri secara spontanitas menggalang iuran, untuk membeli bendera Merah Putih, kemudian dipasang di seputaran Alun-Alun Rembang, setelah muncul video Gus Mus tersebut.

"Mbah Mus mpun dawuh ngoten, temen-teman nggak mau nunggu lama. Spontanitas langsung iuran, ingin menghiasi Alun-Alun semampunya. Hal ini sebagai kritik untuk diri kita sendiri, masak kita sebagai warga Rembang, tapi tempat publiknya kosong mlompong gitu," ujar Naf'an.

Naf’an sama sekali tak bermaksud menyalahkan pihak pemerintah. Baginya, yang terpenting jangan lelah untuk saling mengingatkan. Apalagi dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, semua pihak harus bahu membahu.

"Kalau manusia lupa wajar. Tapi jangan lelah untuk saling mengingatkan. Masyarakat, yang tua yang muda, pemerintah, semua ikut andarbeni," ungkap dia.

 

Pemda Rembang Berkilah

Presiden Jokowi Saat Pimpin Upacara di Istana Merdeka
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) bersiap mengibarkan Bendera Merah Putih saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi 1945 yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8/2020). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sementara itu, Kepala Bagian Protokol Dan Komunikasi Pimpinan Daerah Setda Rembang Arif Dwi Sulistya berkilah.

Menurut dia, upacara peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI tahun ini dipusatkan di halaman Kantor Bupati Rembang, dengan jumlah peserta terbatas, mengingat pandemi Covid-19. Konsentrasi pemasangan bendera, banner, dan umbul-umbul terpusat di halaman Kantor Bupati.

"Berbeda dengan tahun-tahun sebelum pandemi, upacara selalu digelar di Alun-Alun Rembang, kali ini konsentrasi di halaman Kantor Bupati Rembang," kata Arif.

Terkait pemasangan bendera di tempat publik, seperti Alun-Alun, menurutnya dari sisi aturan, memang tidak ada kewajiban. Tapi kalau di depan rumah dan kantor-kantor pemerintah diwajibkan. Hanya saja, Pemkab sangat menghargai masukan dari ulama Gus Mus.

"Sekira pukul 08.30 Wib, tiang utama di Alun-Alun dikibarkan bendera Merah Putih, deretan bendera dengan tiang-tiang kecil dan umbul-umbul," kata dia.

Arif menyampaikan terima kasih atas masukan tersebut, sebagai bentuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan rasa memiliki Indonesia.

 

Gubernur Jateng Tegur Bupati Rembang

Ganjar Pranowo dan Bunga Salsabila (Twitter/ kominfo_jtg)
Ganjar Pranowo dan Bunga Salsabila (Twitter/ kominfo_jtg)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyesalkan sikap Pemerintah Kabupaten Rembang yang abai memasang bendera Merah Putih saat perayaan HUT ke-75 RI di Alun-Alun Rembang.

Ganjar juga menyampaikan terima kasih kepada KH Ahmad Mustofa Bisri, atau yang akrab disapa Gus Mus, tentang kritiknya pada Pemkab Rembang terkait persoalan itu.

"Saya sudah kontak Bupati Rembang dan memang pemahamannya berbeda. Mereka mengakui kesalahannya yang abai soal itu. Tapi akhirnya, Pemkab Rembang memasang bendera Merah Putih di Alun-Alun Rembang sesaat sebelum detik-detik proklamasi," kata Ganjar dalam keterangannya, Selasa (18/8/2020).

Ganjar mengaku langsung menelepon Bupati Rembang. Hasil konfirmasi, Bupati Rembang mengatakan bahwa pusat perayaan dilakukan di kantor pemerintahan dan tidak ada keramaian di alun-alun.

"Padahal, alun-alun bukan hanya ruang terbuka saja, melainkan tempat kultural yang biasa digunakan tempat pertunjukan, tempat show dan lainnya. Maka ketika ada keramaian apalagi 17 Agustus, kebiasaan pasang bendera di alun-alun itu ditunggu oleh masyarakat. Maka, kalau tidak ada bendera yang dipasang kan aneh," tegas dia.

 

Apresiasi Ganjar untuk Gus Mus

Ganjar Pranowo
Pemerintah provinsi Jawa Tengah siap memulai 'Gerakan 35 Juta Masker' untuk Jateng.

Sebelumnya, ulama Gus Mus mengkritik Pemkab Rembang karena tidak memasang bendera Merah Putih di alun-alun pada tanggal 17 Agustus. Gus Mus menyampaikan kritik itu melalui video yang ramai di media sosial.

Ganjar mengapresiasi langkah Gus Mus yang dengan tegas mengkritik pemerintah Rembang. Menurut dia, pemerintah harus peduli dalam setiap kondisi, tidak boleh abai untuk tetap khidmat merayakan HUT Kemerdekaan RI.

"Ternyata, sensitivitas masyarakat luar biasa, dan itu direpresentasikan oleh seorang Gus Mus. Beliau peduli, mengingatkan sebagai ulama menyampaikan itu. Iki pitulasan kok sepi piye (ini peringatan hari kemerdekaan kok sepi gimana), gitu," ungkap Ganjar.

Ganjar menyebutkan, kritik yang disampaikan Gus Mus tersebut menjadi koreksi dan evaluasi pemerintah.

Bahkan, Ganjar mengatakan bahwa Pemda Rembang sudah mengakui kesalahan tidak memasang bendera Merah Putih di alun-alun saat perayaan hari kemerdekaan.

Meskipun setelah kejadian itu, sesaat sebelum detik-detik Proklamasi, Pemda Rembang akhirnya memasang bendera Merah Putih.

"Siapa pun yang sudah berpartisipasi, saya menyampaikan terima kasih. Kejadian ini untuk menjadi koreksi agar tidak terjadi di kemudian hari," pungkas Ganjar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya