NL Sempat Kesurupan Sebelum Bunuh Bosnya di Kelapa Gading

Polisi menggelar reka ulang pembunuhan bos pelayaran Sugianto (51). Sugianto meregang nyawa di tangan pegawainya sendiri berinisial NL.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 25 Agu 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2020, 11:51 WIB
Reka ulang pembunuhan bos pelayaran di Kelapa Gading (M Radityo/Liputan6.com)
Reka ulang pembunuhan bos pelayaran di Kelapa Gading (M Radityo/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Polisi menggelar reka ulang pembunuhan bos pelayaran Sugianto (51). Sugianto meregang nyawa di tangan pegawainya sendiri berinisial NL.

Menurut polisi, reka adegan diawali saat NL merencanakan pembunuhan di Hotel Ciputra, Cibubur, Jakarta Timur, 9 Agustus 2020. Saat itu NL bersama tersangka lainnya, MM, RS, dan AJ.

"Tiba-tiba NL kesurupan almarhum ayahnya, karena diketahui MM, RS, dan AJ, adalah murid dari ayah NL yang merupakan seorang guru spiritual," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (25/8/2020).

"Assalamualaikum apakah kalian siap berjuang?" kata NL yang tiba-tiba kesurupan di kamar hotel 709 saat ditirukan Yusri.

"Siap eyang," jawab ketiga orang tersangka tersebut.

NL tidak hanya sekali mengalami kesurupan. Insiden kedua terjadi saat sore harinya mereka menuju makam ayah NL di Tangerang.

"Assalamualaikum, izin masuk. Seolah-seolah arwah almarhum masuk ke tubuh NL," kata NL kala itu tiru Yusri.

"Kapan kamu tepati janji mu Maman?" ujar NL sesaat sebelum pingsan dan kembali sadar setelahnya.

5 Kali Pertemuan

Polisi meringkus 12 tersangka pembunuhan bos pelayaran Sudianto (51) di di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis 13 Agustus 2020 siang.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menyebut, 12 tersangka yang masing-masing berinisial NL, R alias MM, SY, DM alias M, SP, AJ, MR, DW alias D, R, RS, TH, dan l, merencanakan aksinya selama lima kali di sejumlah tempat.

Perencanaan pertama pada 4 Agustus 2020 di rumah NL. Kemudian berlanjut pada pada 5 Agustus di Hotel Pakuwon Tangerang.

"Kemudian tiga kali di (salah satu) hotel (di) Cibubur. Dan sanalah antara tanggal 9 hingga tanggal 12 Agustus para pelaku ini menginap di hotel," jelas Nana dalam konferensi pers daring, Senin (24/8/2020).

NL juga menyiapkan Rp 200 juta untuk para pembunuh bayaran. Nana menjelaskan, NL pertama kali mentransfer Rp 100 juta kepada para pembunuh bayaran sebagai uang muka pada 4 Agustus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya