Menristek: Inovasi Jadi Kunci Indonesia Maju 2045

Bambang berharap sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, pendidikan tinggi dan industri dapat menjadi solusi agar Indonesia lolos dari middle income trap.

oleh Yopi Makdori diperbarui 25 Agu 2020, 15:09 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2020, 15:09 WIB
Bambang P. S. Brodjonegoro
Menristek Bambang P. S. Brodjonegoro menyampaikan, kementeriannya tengah melakukan uji klinis terhadap jahe merah, jambu biji, dan minyak kelapa murni untuk COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (3/5/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan pentingnya perubahan pola pikir untuk dapat mengubah paradigma dari ekonomi berbasis industrialisasi menjadi ekonomi berbasis inovasi.

Hal itu sebagai upaya peningkatan inovasi untuk melewati middle income trap atau perangkap pendapatan menengah. Di mana orang yang berpendapatan menengah tak bisa naik ke level atas.

"Untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju pada 100 tahun kemerdekaannya di tahun 2045, mau tidak mau inovasi menjadi kata kunci,” ucap Menteri Bambang dalam pembukaan Pekan Ristek Universitas Mercu Buana 2020 yang dilaksanakan secara daring, Senin (24/8/2020).

"Belajar dari negara-negara yang berhasil melewati melewati middle income trap, menunjukkan bahwa negara-negara yang berhasil membawa ekonominya dari tadinya yang berpendapatan rendah naik ke menengah, kemudian yang paling sulit adalah dari menengah ke atas adalah inovasi,” terang dia. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Sinergi dan Kolaborasi

Menurut Bambang, diperlukan sinergi dan kolaborasi untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia menjadi negara maju di 2045, terutama pendidikan tinggi.

Dia berharap sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, pendidikan tinggi dan industri dapat menjadi solusi agar Indonesia lolos dari middle income trap.

"Kolaborasi riset di perguruan tinggi tidak cukup dilakukan antar fakultas di dalamnya, namun juga dibutuhkan sistem kolaborasi yang mendukung agar inovasi di dunia pendidikan dapat menembus dunia industri dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Melalui Sinergi Triple Helix yang diharapkan mampu menjadi solusi agar Indonesia lolos dari middle income trap, dengan penerapan ekonomi yang berbasis inovasi,” jelas Bambang. 

Diketahui, awal Juli lalu, Bank Dunia telah menetapkan peringkat Indonesia menjadi upper middle income atau negara berpendapatan menengah ke atas.

Bambang menekankan Indonesia tidak boleh langsung senang dengan hal ini. Sebab, ini justru menjadi tantangan agar Indonesia tidak terjebak lama dalam zona upper middle income.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya