Wapres Sebut Pemerintah Antisipasi Kelangkaan Pangan Akibat Covid-19

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah telah mengambil berbagai langkah strategis untuk mengantisipasi kelangkaan dan krisis pangan, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2020, 10:59 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2020, 10:59 WIB
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah telah mengambil berbagai langkah strategis untuk mengantisipasi kelangkaan dan krisis pangan, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini.

Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara dalam Dies Natalis ke-64 UNHAS secara daring, Selasa (1/9/2020).

Dia menegaskan, pemerintah menjamin ketersediaan stok pangan nasional dan ketahanan pangan nasional tetap terjaga selama masa pandemi Covid-19 ini. Langkah-langkah yang diambil, diantaranya upaya intensifikasi, diversifikasi, penguatan Cadangan Beras Pemeritah Daerah (CBPD), serta membangun Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).

"Intensifikasi pertanian sebagaimana kita pahami bersama, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang dilakukan dengan cara mengoptimalkan lahan pertanian yang telah ada. Intensifikasi pertanian dilakukan melalui program Panca Usaha Tani, yang kemudian dilanjutkan dengan program Sapta Usaha Tani," kata Ma'ruf.

Menurut dia, baik program Panca Usaha Tani, yang kemudian dilanjutkan dengan Sapta Usaha Tani, harus dioptimalkan. Mengingat masih belum bisa diprediksinya pandemi Covid-19 ini kapan selesai.

"Upaya meningkatkan produktivitas pertanian ini perlu kita optimalkan sebagai solusi bagi lahan pertanian yang sempit dengan menjadikan produktivitas yang lebih tinggi," jelas Ma'ruf.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pengganti Beras

Ma'ruf juga menjelaskan, untuk mengurangi ketergantungan konsumsi beras, diperlukan kampanye diversifikasi atau penganekaragaman pangan, bahwa pemenuhan pangan tidak selalu beras, namun masih banyak komoditas lain di setiap daerah.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara tropis dengan kekayaan biodiversitas agraris. Salah satu kekayaan sumber daya alamnya berupa ragam sumber hayati penghasil karbohidrat tinggi.

"Saat ini terdapat sekitar 100 jenis pangan sumber karbohidrat, 100 jenis kacang-kacangan, 250 jenis sayuran, dan 450 jenis buah-buahan yang tersebar di tanah air," ucap Ma'ruf.

Dia juga menuturkan, pemerintah juga telah menetapkan kebijakan penambahan luas lahan sawah, antara lain melalui pengembangan pangan skala luas (food estate). Kebijakan ini merupakan langkah menciptakan ketahanan pangan untuk jangka menengah dan panjang yang memerlukan perencanaan yang baik, kehati-hatian, dan tidak sporadis serta dengan kalkulasi hasil produksi yang nyata.

"Paralel dengan berbagai langkah tersebut, pemerintah juga secara konsisten akan menjaga kebijakan pencegahan alih fungsi lahan pertanian khususnya pangan. Dengan berbagai langkah tersebut diharapkan kita dapat menjaga pertumbuhan positif di sektor pertanian secara berkelanjutan," tutur dia.

 

Reporter: Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya