TNI: Dampak Puting Beliung di RS Pulau Galang Tak Pengaruhi Pasien

Kepala Staf Kogabwilhan I Mayjen TNI Safrudin Noor menegaskan bahwa kejadian angin puting beliung tersebut tidak mengharuskan para pasien diungsikan.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 19 Sep 2020, 01:04 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2020, 01:04 WIB
Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan fasilitas observasi, penampungan, dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya virus Corona Pulau Galang, Kepulauan Riau. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan fasilitas observasi, penampungan, dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya virus Corona Pulau Galang, Kepulauan Riau. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Kogabwilhan I Mayjen TNI Safrudin Noor mengatakan dampak sambaran angin puting beliung di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) COVID-19 di Pulau Galang tidak mempengaruhi kondisi pasien dan operasional di rumah sakit tersebut.

"Memang betul itu terjadi. Namun, dampak dari angin puting beliung ini hanya koridor dengan teras rumah sakit khusus infeksi yang kena, sehingga tidak mengganggu operasional rumah sakit tersebut," kata Safrudin dalam konferensi pers bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (18/9/2020).

Ia mengatakan bahwa dampak dari angin puting beliung tersebut hanya merusak bagian koridor dan atap di bagian teras rumah sakit dan perbaikan sudah dilakukan. Sehingga saat ini kerusakan tersebut sudah sepenuhnya diperbaiki.

"Sekarang sudah berjalan seperti yang selama ini dilaksanakan," katanya seperti dikutip dari Antara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pasien Tak Perlu Menggungsi

Terkait dengan kemungkinan pengaruh angin puting beliung itu terhadap para pasien dan tenaga medis di rumah sakit, Safrudin mengatakan mungkin saja ada pasien yang panik saat melihat kerusakan itu, tetapi secara fisik, tidak ada pengaruh signifikan terhadap mereka.

Ia menegaskan bahwa kejadian angin puting beliung tersebut tidak mengharuskan para pasien diungsikan.

"Itu hanya teras, atapnya saja yang terbang. Hanya beberapa meter dan tempat itu bukan tempat perawatan pasien. Jadi hampir enggak berpengaruh. Enggak diungsikan (juga) karena tempat (yang rusak) ini bukan tempat perawatan. Tempat koridor dengan teras. Tidak ada pergeseran pasien," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya