Wika Gedung Komitmen Perbaiki RS Covid-19 di Pulau Galang

Operasional RS Covid-19 Pulau Galang pun tetap dapat berjalan normal hingga saat ini.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 18 Sep 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2020, 17:30 WIB
Rumah Sakit Corona Covid-19 di Pulau Galang
Pembangunan Rumah Sakit Corona Covid-19 di Pulau Galang

Liputan6.com, Jakarta - PT Wika Gedung Tbk memberikan pernyataan atas insiden rubuhnya sebagian gedung Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau pada Rabu (16/9/2020) dini hari akibat hantaman angin puting beliung.

Wika Gedung yang mendapatkan amanat sebagai kontraktor RS Covid-19 Pulau Galang ini menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan publik yang diakibatkan oleh kejadian tersebut.

"Kami tetap berkomitmen untuk mengutamakan mutu pekerjaaan, keselamatan dan kesehatan serta lingkungan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19," kata Corporate Secretary Wika Gedung Bobby Iman Setia kepada Liputan6.com, Jumat (18/9/2020).

Bobby menjelaskan, terdapat beberapa kerusakan minor akibat bencana alam tersebut, seperti kerusakan penutup atap pada Gedung A RSKI Covid-19 Pulau Galang. Penyebabnya, gedung tersebut berbatasan langsung dengan alam terbuka.

Namun demikian, ia memastikan tidak ada pasien yang mengalami luka akibat insiden itu. Dengan demikian, perasional RS Covid-19 Pulau Galang pun tetap dapat berjalan normal hingga saat ini.

Secara pengerjaan, Bobby melanjutkan, Wika Gedung target menyelesaikan perbaikan di Gedung A RS Covid-19 Pulau Galang pada Sabtu besok.

"Rencananya, per tanggal 19 September 2020, Gedung A RSKI Covid-19 akan selesai diperbaiki dan kembali dapat memberikan pelayanan yang optimal seperti sedia kala," ujar Bobby.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

RS Covid-19 Pulau Galang Roboh Diterjang Angin, Kementerian PUPR Turun Tangan

Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan fasilitas observasi, penampungan, dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya virus Corona Pulau Galang, Kepulauan Riau. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan fasilitas observasi, penampungan, dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya virus Corona Pulau Galang, Kepulauan Riau. (Dok Kementerian PUPR)

Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau pada Rabu (16/9/2020) dini hari diterjang angin kencang. Peristiwa tersebut menyebabkan sejumlah kerusakan pada bangunan di rumah sakit tersebut.

Kabar tersebut rupanya belum banyak tersiar. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Hidayat Sumadilaga yang terlibat dalam pembangunan awal fasilitas observasi dan karantina pengidap virus corona, mengaku belum mendapatkan kabar tersebut.

Namun, Danis menyatakan, Kementerian PUPR nanti bakal ikut turun tangan guna membenahi kerusakan Rumah Sakit RS Covid-19 Pulau Galang. "Iya, nanti kita betulkan," kata Danis kepada Liputan6.com, Kamis (17/9/2020).

Terkait alokasi pembiayaannya seperti apa, Danis mengatakan dirinya harus memantau terlebih dahulu bagaimana kerusakan yang terjadi di tempat tersebut.

Sebelumnya, dikabarkan Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 di Pulau Galang dihantam angin kencang pada Rabu dini hari kemarin. Akibatnya, atap serta dinding gedung karantina 240 copot dan berterbangan.

"Sekitar pukul 01.30 WIB hujan deras disertai angin kencang. Dan pada pukul 2.30 WIB seng berterbangan semua, di bangunan karantina 240," ujar Kepala RSKI Covid-19 Pulau Galang Kolonel Khairul Ihsan.

 

Pasien Dipindahkan

Fasilitas observasi & karantina untuk pengendalian infeksi virus corona di Pulau Galang, Batam dibangun Waskita Karya
Fasilitas observasi & karantina untuk pengendalian infeksi virus corona di Pulau Galang, Batam dibangun Waskita Karya

Gedung karantina yang diisi 160 orang terkonfirmasi positif Covid-19 itu rusak, sehingga seluruh pasien yang dirawat dipindahkan ke gedung yang berlokasi di sebelahnya. Khairul menyampaikan, tidak ada pasien yang mengalami luka akibat insiden tersebut.

Dia mengutarakan, bangunan karantina pasien tanpa gejala itu berlokasi berhadapan dengan alam terbuka, sehingga angin mudah menerjang.

"Karena berbatasan langsung dengan alam terbuka, sehingga enggak ada penahan angin mungkin. Kalau yang di ruang 50 aman," ungkapnya.

Pihaknya langsung berupaya memperbaiki bagian yang copot. Namun, kondisi bahan tersebut tidak bisa digunakan kembali karena rusak.

"Hari ini kami laporkan ke bagian pemeliharaan vendornya.kami masih ada kontrak kerja, karena itu belum sampai enam bulan," terang dia.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya