Tim Gabungan Bersihkan Material Banjir Bandang Sukabumi

Banjir bandang yang terjadi di Sukabumi menjelang Maghrib itu mengakibatkan tiga orang hilang terseret arus.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 22 Sep 2020, 11:41 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2020, 11:41 WIB
Tim gabungan membersihkan sisa banjir bandang Cicurug, Sukabumi.
Tim gabungan membersihkan material lumpur sisa banjir bandang Cicurug, Sukabumi. (Liputan6.com/ Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Sukabumi, TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Kebersihan dan dibantu masyarakat membersihkan material lumpur sisa banjir bandang Cicurug.

Tingginya intensitas hujan mengakibatkan air bah menghantam tiga kecamatan yakni Kecamatan Cidahu, Cicurug, dan Parungkuda pada Senin 21 September 2020 sekitar pukul 17.00 WIB.

Karena sangat besarnya debit air bah yang melalui kawasan tersebut, menghanyutkan pohon-pohon besar dan bebatuan yang mengenai rumah-rumah warga, lahan pertanian, kolam ikan. Banjir bandang juga menyeret kendaraan roda dua dan empat, hingga menyebabkan 20 orang luka.

Bahkan, banjir bandang yang terjadi menjelang Maghrib itu mengakibatkan tiga orang hilang terseret arus. Sampai saat ini masih ada korban yang belum ditemukan.

"Informasinya, warga telah menemukan jasad berjenis kelamin pria di bawah puing-puing pepohonan dan rumah yang terbawa arus banjir bandang," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah FKSD Kabupaten Sukabumi Okih Fajri, Selasa (22/9/2020).

Jasad pria tersebut ditemukan di Sungai Luewilieur, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi atau sekitar 20 km dari tempat kejadian musibah. Namun untuk memastikan pria itu merupakan salah satu korban banjir, BPBD masih menunggu pihak keluarga yang melaporkan.

Sementara itu, tim SAR BPBD, dibantu TNI, Polri, PMI Satpol PP, dan juga masyarakat masih terus melakukan pencarian. Mereka juga masih berjibaku mengevakuasi kendaraan roda empat yang tersangkut di aliran Sungai Cibuntu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1.210 jiwa mengungsi

FOTO: Tim SAR Bersihkan Material Longsor Usai Banjir Bandang Sukabumi
Tim SAR gabungan TNI, Polri, dan relawan membersihkan material longsor usai banjir bandang menerjang Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Selasa (22/9/2020). Banjir mengakibatkan puluhan bangunan rusak berat, 12 rumah hanyut, dan dua korban hilang. (merdeka.com/Arie Basuki)

Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Sukabumi, curah hujan tinggi menyebabkan debit air Sungai Cibuntu meluap dan merendam ratusan unit rumah di dua kecamatan.

Empat rumah, empat unit kendaraan roda empat dan belasan sepada motor hanyut terbawa arus. Tiga orang warga Kampung Cibuntu, Desa Pesawahan, Kecamatan Cicurug hilang terseret banjir bandang.

Sebanyak 299 Kepala Keluarga (KK) atau 1.210 jiwa mengungsi. Sementara 20 orang mengalami luka-luka.

"Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban hilang," kata Koordinator Pusat dan Pengendalian, BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna.

Daeng Sutisna menyebutkan, banjir bandang terjadi di dua kecamatan. Kecamatan Cicurug meliputi, Kampung Cibuntu di Desa Pasawahan, Kampung Cipari Desa Cisaat, Kampung Lio dan Kampung Nyangkowek Desa Mekarsari dan Perum Setia Budi Desa Bangbayang.

Kemudian di Kecamatan Parungkuda, banjir bandang menerjang pemukiman warga di Kampung Bojong Astana, Desa Langensari dan di Kampung Bantar, Desa Kompa.

Kecamatan Cicurug tercatat 4 unit rumah hanyut, 289 unit rumah terendam, 1 unit mobil dan motor hanyut. Sedangkan di Kecamatan Parung Kuda sebanyak 6 unit rumah terendam, 2 unit jembatan terputus, 1 unit mushola terendam, 9 unit kolam ikan terendam, dan 2 petak sawah terendam banjir. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya