Sandiaga Sampai Khofifah Ramaikan Perebutan Kursi Ketum, PPP: Utamakan Kader

Arsul Sani membenarkan ada nama-nama dari eksternal partai seperti Sandiaga dan Khofifah muncul.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 02 Nov 2020, 15:17 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2020, 15:17 WIB
Suharso Monoarfa Resmi Jadi Plt Ketum PPP
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Suharso Monoarfa memberi keterangan pers di DPP PPP, Jakarta, Sabtu (16/3). Pada rapat tertutup, Pengurus PPP menunjuk Suharso Manoarfa menjadi Plt Ketum PPP menggantikan Romahurmuziy. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Nama mantan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengemuka, seiring Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah mencari sosok Ketua Umum definitif.

Terkait isu tersebut, Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani membenarkan ada nama-nama dari eksternal partai seperti Sandiaga dan Khofifah muncul. Bahkan dirinya juga ikut membeberkan nama seperti mantan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf alias Gus Ipul juga muncul.

Menurut dia, selain dari eksternal, nama-nama dari internal yang juga muncul yakni Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa dan politisi senior PPP yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Mardiono juga disebut akan dimajukan.

"Untuk calon ketua umum, memang kita buka ruang partisipasinya. Ada yang internal, pertama Plt Ketum Suharso Monoarfa, lalu ada Ketua Majelis Mardiono. Ada juga dari eksternal Pak Sandiaga Uno, ada yang setengah internal setengah eksternal dia Khofifah, Gus Ipul, karena mereka pernah jadi anggota PPP," kata Arsul dalam konpers daring, Senin (2/11/2020).

Meski demikian, dia menegaskan, bahwa PPP akan mendahulukan kader partai yang duduk sebagai calon ketua umum.

"Kami partai kader. Meski kami buka pintu untuk semua orang, tapi AD/ART kami mengatur, Ketum dan Sekjen harus jadi pengurus di tingkat DPP. Supaya indentitas PPP sebagai kader tidak hilang," ungkap Arsul.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Krisis Pemimpin

Arsul menepis, bahwa munculnya sejumlah nama dari eksternal, bukan karena partainya kekukarangn kader. Ini menandakan bahwa PPP demokratis.

"Kita akan buat sedemokratis mungkin, tapi kita dikritisi juga katanya kita krisis pemimpin. Ya enggak krisis ya, tapi buka ruang demokrasi," tutup Arsul.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya