Wagub DKI Sebut Pengungsian Banjir di Hotel Jadi Pilihan Terakhir

Riza mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan menggunakan terlebih dahulu fasilitas yang ada di sekitar lokasi banjir, bukan hotel di tengah kota.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 10 Nov 2020, 06:09 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2020, 06:06 WIB
wagub
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, bahwa hotel bintang satu atau bintang dua sebagai tempat pengungsian banjir yang bakal disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta, menjadi pilihan terakhir.

"Nanti itu kita lihat, kita cek dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), itu kan pilihan terakhir," kata Riza dikutip dari Antara, Senin (9/11/2020).

Riza mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan menggunakan terlebih dahulu fasilitas yang ada di sekitar lokasi banjir, bukan hotel di tengah kota.

"Jadi menggunakan tempat-tempat sekitar perumahan, mereka juga kan rata-rata mengungsi tidak mau jauh-jauh dari lingkungannya," ucapnya.

Dia juga menyebut, rencana penggunaan hotel sebagai lokasi pengungsian banjir belum pasti. Pemprov DKI Jakarta masih memiliki banyak alternatif tempat pengungsian.

"Belum, belum sejauh itu. Masih ada tempat-tempat yang biasa digunakan seperti balai pertemuan balai rakyat, GOR (gedung olah raga) dan sebagainya," kata Riza.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Hotel Bukan Pilihan Utama

Persiapan Hotel di Bekasi Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19
Pekerja menyemprotkan disinfektan di kamar hotel The Green Hotel di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/9/2020). Dengan menyediakan total 90 kamar di dua lantai hotel ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Kepala Seksi Darurat dan Penanganan Pengungsi BPBD DKI Jakarta, Wardoyo, mengatakan rencana tersebut merupakan program BNPB.

"Secara detil itu program BNPB, jadi yang menawarkan memang BNPB, jadi lokasi-lokasi yang memang biasa jadi pengungsian, karena kita ketahui bahwa pengungsi belum tentu mau 500 meter dari rumahnya itu belum tentu mau, apalagi 1 kilometer, ini yang terjadi selama ini, memang sedang pendataan," ujar Wardoyo saat dihubungi, Minggu (8/11/2020).

Wardoyo mengatakan Pemprov DKI Jakarta saat ini masih fokus pada titik-titik pengungsian yang ditentukan oleh masing-masing kelurahan. Hotel akan menjadi opsi berikutnya ketika tempat pengungsian yang ditunjuk oleh kelurahan sudah tidak bisa menampung warga.

"Kalau saat ini kami lebih fokus kepada titik-titik yang ditunjuk oleh kelurahan, itu lebih fokus ke situ. Untuk hotel itu jika memang terjadi hal yang sudah disiapkan pemda tidak tertampung, hotel bukan pilihan pertama. Sama seperti yang sekarang yang untuk Covid-19 ini hotel juga ada, tapi bukan pilihan pertama, pertama adalah Wisma Atlet. Kira-kira seperti itu lah," katanya.

Menurutnya, fokus Pemprov DKI Jakarta akan menyediakan GOR sebagai lokasi pengungsian banjir. Selain itu, sekolah juga akan digunakan sebagai pilihan lokasi pengungsian.

"Itu ditunjuk masing-masing wilayah kelurahan yang tahu persis, karena kan kita berbasis pada pemerintahan paling ujung, jadi detailnya di kelurahan-kelurahan itu, jadi di mana titik pengungsian, saat ini kan sekolah-sekolah tidak digunakan, jika memungkinkan di situlah nanti ditampung, termasuk GOR-GOR," kata Wardoyo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya