Dukung Pengembangan Industri Furnitur Jepara, Untar Beber Hasil Riset

Rektor Universitas Tarumanegara (Untar) Agustinus Purna Irawan menyatakan, produk furnitur ke depannya harus melihat tantangan pasar dengan para konsumen kaum millenial maupun post-millenial.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2020, 10:05 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2020, 07:02 WIB
Rektor Universitas Tarumanegara (Untar) Agustinus Purna Irawan (Foto: Istimewa).
Rektor Universitas Tarumanegara (Untar) Agustinus Purna Irawan (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta - Rektor Universitas Tarumanegara (Untar) Agustinus Purna Irawan menyatakan, produk furnitur ke depannya harus melihat tantangan pasar dengan para konsumen kaum millenial maupun post-millenial.

"Hal ini menjadi kontribusi positif dari Untar untuk dapat ikut serta memikirkan bagaimana pengembangan furnitur dan seni ukir kayu dari Jepara dan bagaimana pengelolaan bisnisnya," ujar Agustinus dalam Focus Group Discussion (FGD) "Hasil Penelitian Pengembangan Design Furniture Ukir Kayu di Jepara Indonesia” yang digelar secara virtual, Senin (16/11/2020).

Agustinus menambahkan, kontribusi yang dilakukan Untar ini penting karena mempertahankan budaya bangsa, produk lokal yang berkualitas dan agar karya ini dapat dinikmati berbagai kalangan, bernilai ekonomi yang tinggi, serta bernilai edukasi baik dari segi budaya, seni maupun tradisi.

"Kegiatan ini sangat baik karena mendukung bagaimana pengembangan industri khususnya furnitur di Indonesia," tegasnya.

Sebagai salah satu peneliti dari penelitian desain kayu ukir Jepara  Eddy Supriyatna menyampaikan, tujuan dari FGD ini adalah untuk mendapatkan review, masukkan dan saran dari khalayak, buyers, pakar dan sejulah kalangan lainnya.

Dia berharap, hasil dari FGD Untar ini akan dijadikan panduan bagi pengembangan desain untuk dapat digunakan sebagai studi desain yang dapat dimanfaatkan dalam dunia akademik, bisnis industri serta kebijakan pemerintah.

 

 

Dua Tahapan

Untar membagi FGD pengembangan desain furniture ukir kayu di Jepara dalam dua tahapan, yakni nasional dan internasional. FGD nasional diadakan pada Sabtu (14/11/2020) dengan mengundang para reviewer dari berbagai kalangan seperti praktisi senior pasar furniture ekspor dari Solo Murwat, akademisi desain dan arsitek dari Jepara Ariyanto, praktisi bisnis furnitur kayu dari Jakarta Ade Firman.

Selain itu ada juga praktisi bisnis dan arsitek dari Bali Restu Agus Pidekso, serta praktisi industri furnitur ekspor dari Jepara Jamhari, serta sejumlah tokoh senior dan pakar ukir kayu dari Jepara lainnya.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan diadakannya Virtual International Focus Group Discussion bertajuk “Research Result Development of Wood Carving Furniture Design in Jepara Indonesia”, pada Senin (16/11/2020).

Dalam FGD yang dipandu Tenggono Phoa dan Jap Tji Beng ini, para reviewers dari Beijing, Mo Zheng, arsitek dari Shanghai dan Taiwan, Andy Yu, Lin Yanzhi, Steven Huang dan Roger Lin dari Singapura Tony Lin serta sejumlah tokoh lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya