Liputan6.com, Jakarta- Penipuan yang mengatasnamakan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang marak terjadi. Modus yang digunakan biasanya memanfaatkan proses rekrutmen BUMN untuk menipu calon pelamar kerja.
Korban umumnya adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan di BUMN dan tergiur dengan iming-iming pekerjaan yang mudah didapat. Kejadian ini meluas dan menimbulkan kerugian bagi banyak pelamar kerja yang berharap mendapatkan pekerjaan di BUMN.
Ciri-ciri penipuan ini beragam, mulai dari komunikasi yang tidak resmi hingga permintaan biaya yang tidak masuk akal. Komunikasi yang dilakukan penipu biasanya melalui email atau nomor telepon tidak resmi, bukan dari domain email resmi BUMN atau nomor telepon kantor. Bahasa yang digunakan pun cenderung tidak profesional dan terdapat kesalahan tata bahasa. Modus ini sangat efektif karena banyak pelamar yang kurang teliti dan terburu-buru dalam mencari pekerjaan.
Advertisement
Bahaya dari penipuan ini tidak hanya kerugian materiil berupa uang, tetapi juga kerugian non-materiil seperti hilangnya waktu dan kesempatan kerja. Pelamar yang menjadi korban penipuan akan kehilangan waktu dan kesempatan untuk melamar pekerjaan di perusahaan lain karena tertipu oleh janji-janji palsu. Oleh karena itu, penting bagi setiap pelamar kerja untuk selalu waspada dan teliti dalam menghadapi setiap tawaran pekerjaan, terutama yang mengatasnamakan BUMN.
Ciri-Ciri Penipuan Rekrutmen BUMN
Ada beberapa ciri khas yang perlu diwaspadai agar Anda tidak menjadi korban penipuan lowongan kerja BUMN.
Pertama, komunikasi yang tidak resmi. Penipu biasanya menggunakan alamat email atau nomor telepon tidak resmi, bukan dari domain email resmi BUMN atau nomor telepon kantor. Bahasa yang digunakan pun cenderung tidak profesional dan terdapat banyak kesalahan tata bahasa.
Kedua, permintaan informasi pribadi yang berlebihan. Proses rekrutmen resmi BUMN tidak akan meminta informasi pribadi yang berlebihan, seperti detail rekening bank atau informasi sensitif lainnya.
Ketiga, janji posisi kerja yang mudah didapat. Penipu sering menjanjikan posisi tertentu dengan mudah tanpa melalui proses seleksi yang benar. Ingatlah bahwa seleksi BUMN memiliki tahapan yang ketat dan kompetitif.
Selanjutnya, lokasi wawancara yang mencurigakan. Wawancara resmi biasanya dilakukan di kantor BUMN yang bersangkutan. Waspadai lokasi wawancara yang tidak lazim atau mencurigakan.
Kemudian, penawaran soal-soal rekrutmen. Proses rekrutmen resmi tidak akan menjual atau menawarkan soal-soal rekrutmen dengan harga tertentu.
Terakhir, pungutan biaya. Rekrutmen BUMN resmi tidak memungut biaya apapun dari pelamar. Jika ada permintaan biaya, itu adalah indikasi penipuan. Selalu waspadai ciri-ciri tersebut dan jangan mudah tergiur dengan iming-iming pekerjaan yang terlalu mudah.
Advertisement
Cara Menghindari Penipuan Rekrutmen BUMN
Untuk menghindari menjadi korban penipuan, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan.
Pertama, hanya gunakan situs resmi. Selalu akses informasi rekrutmen melalui situs web resmi FHCI BUMN dan akun media sosial resmi Kementerian BUMN dan FHCI. Jangan percaya informasi dari sumber yang tidak terpercaya.
Kedua, waspadai tawaran yang terlalu bagus. Jika tawaran kerja tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan.
Ketiga, jangan pernah membayar biaya apapun. Proses rekrutmen BUMN resmi tidak akan memungut biaya apapun.
Terakhir, laporkan penipuan. Jika Anda menemukan indikasi penipuan, segera laporkan ke pihak berwenang atau FHCI. Dengan melaporkan penipuan, Anda dapat membantu mencegah orang lain menjadi korban.
Selalu waspada dan teliti sebelum memberikan informasi pribadi atau melakukan pembayaran terkait proses rekrutmen BUMN. Jangan ragu untuk mengecek ulang informasi yang Anda terima melalui berbagai sumber resmi. Ingat, rekrutmen BUMN yang resmi dan sah tidak akan pernah meminta biaya apapun dari pelamar.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement
